Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 October 2025 09:57
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ultimatum akhir pekan kepada kelompok pejuang Palestina Hamas agar mereka bersedia menerima rencana 20 poin miliknya untuk gencatan senjata di Gaza.
Jumat kemarin, Trump menggunakan platform media sosialnya, Truth Social, untuk menyebut Hamas sebagai “ancaman kejam dan penuh kekerasan” serta mendesak kelompok itu menerima proposalnya.
Ia menegaskan, kesepakatan harus tercapai paling lambat pukul 18.00 waktu Timur AS (22.00 GMT) pada Minggu besok. Jika tidak, kata Trump, Gaza akan menghadapi kekerasan lanjutan.
“Jika kesepakatan PELUANG TERAKHIR ini tidak tercapai, semua ‘NERAKA,’ seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya, akan meletus terhadap Hamas. AKAN ADA PERDAMAIAN DI TIMUR TENGAH, DENGAN CARA APA PUN,” tulis Trump dalam unggahan sepanjang 329 kata itu, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Pemerintahan Trump sebelumnya telah membicarakan rencana perdamaian tersebut dengan sejumlah pemimpin Arab dan Muslim pada September lalu di sela-sela Sidang Umum PBB. Lalu, pada Senin kemarin, saat menerima kunjungan keempat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, Trump merilis naskah lengkap rencana itu.
Setelah unggahan Trump tayang, Hamas menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan sebagian poin dalam rencana tersebut, termasuk pengembalian semua tawanan Israel, baik hidup maupun meninggal.
“Dalam konteks ini, gerakan menegaskan kesiapannya untuk segera masuk ke negosiasi melalui mediator guna membahas detail perjanjian ini,” kata Hamas melalui pernyataan di Telegram.
Namun, Hamas tetap menyampaikan keberatan atas beberapa poin lain, yang menurut mereka harus dibahas dalam kerangka nasional Palestina yang lebih luas, dengan partisipasi Hamas secara penuh.
Trump dalam unggahannya kembali menegaskan bahwa proposal itu merupakan “kesempatan terakhir” bagi Hamas untuk berunding. Ia juga memperingatkan, kelompok itu akan menghadapi kerugian besar jika menolak.
“Sebagai balasan atas serangan 7 Oktober, lebih dari 25.000 ‘prajurit’ Hamas sudah tewas,” tulisnya, mengklaim angka yang belum terverifikasi.
“Sebagian besar sisanya sudah terkepung dan TERPERANGKAP SECARA MILITER, hanya menunggu saya memberi perintah, ‘MAJU,’ untuk mengakhiri hidup mereka dengan cepat. Adapun sisanya, kami tahu siapa dan di mana kalian, dan kalian akan diburu serta dibunuh.”
Dalam pesannya, Trump juga menyerukan agar warga sipil Palestina segera pindah ke lokasi yang lebih aman, meski tidak jelas ke mana mereka diharapkan pergi.
“Saya meminta semua warga Palestina yang tidak bersalah segera meninggalkan daerah ini, yang berpotensi menjadi tempat kematian besar, menuju bagian Gaza yang lebih aman,” tulis Trump.
“Semua akan ditangani dengan baik oleh pihak-pihak yang sudah siap membantu.”
Baca juga: Paus Leo XIV Minta Hamas Terima Proposal 20 Poin Trump untuk Gaza