Shutdown AS Berdampak ke Bandara Burbank, Pengawasan Udara Kosong 6 Jam

Ilustrasi penerbangan. (Medcom.id)

Shutdown AS Berdampak ke Bandara Burbank, Pengawasan Udara Kosong 6 Jam

Willy Haryono • 7 October 2025 12:39

Los Angeles: Bandara Hollywood Burbank di Los Angeles mengalami kekurangan pengawas lalu lintas udara selama enam jam pada Senin malam, 6 Oktober 2025, akibat dampak langsung dari penutupan sementara (shutdown) pemerintahan Amerika Serikat. Kondisi ini terjadi setelah Presiden Donald Trump dan Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran.

Mengutip dari Channel News Asia, Selasa, 7 Oktober 2025, menara pengawas di Bandara Burbank dilaporkan kosong sejak pukul 16.15 hingga 22.00 waktu setempat. Selama periode tersebut, pengawasan udara dialihkan ke tim pengawas di Bandara San Diego yang berjarak sekitar 190 kilometer.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) juga mengeluarkan notifikasi resmi bertuliskan “BUR TOWER ATC NOL” (Air Traffic Control Null) sebagai tanda absennya petugas di menara pengawas.

Akibat situasi itu, sejumlah penerbangan mengalami penundaan dengan rata-rata keterlambatan hingga 2,5 jam, karena menurunnya kapasitas layanan pengendalian lalu lintas udara.

Dampak kebuntuan politik

Krisis ini terjadi di tengah kebuntuan politik antara Partai Republik yang dipimpin Trump dan Partai Demokrat yang gagal mencapai kesepakatan anggaran hingga tenggat 1 Oktober 2025. Shutdown kali ini menjadi yang ketiga sepanjang masa pemerintahan Trump.

Akibatnya, sebagian pegawai federal non-esensial diberhentikan sementara, sementara pegawai esensial seperti pengawas lalu lintas udara tetap diwajibkan bekerja tanpa menerima gaji hingga shutdown berakhir.

Gubernur California Gavin Newsom menyoroti kondisi tersebut dengan nada sindiran terhadap Trump melalui unggahan di media sosial.

“Terima kasih, @realDonaldTrump! Bandara Burbank tidak memiliki satu pun pengawas lalu lintas udara karena penutupan pemerintah Anda,” tulis Newsom di platform X.

Pihak Bandara Burbank meminta penumpang untuk menghubungi maskapai masing-masing guna memperoleh pembaruan jadwal penerbangan, serta menegaskan bahwa operasional tetap berjalan menggunakan sistem darurat.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan ketahanan sistem transportasi udara Amerika Serikat yang bergantung pada tenaga esensial yang bekerja tanpa bayaran. Jika shutdown terus berlanjut, situasi tersebut berpotensi memicu aksi protes atau gangguan layanan di berbagai sektor publik. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Shutdown Pemerintah AS Berlanjut, Demokrat Tolak Kompromi dengan Trump

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)