Kesepakatan Dagang Dongkrak Wisatawan Asing Melancong ke Indonesia

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Kesepakatan Dagang Dongkrak Wisatawan Asing Melancong ke Indonesia

Insi Nantika Jelita • 6 October 2025 08:24

Jakarta: Pemerintah Indonesia baru-baru ini menandatangani dua kesepakatan dagang strategis, yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

Menurut Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, kedua kesepakatan ini diprediksi akan mendorong peningkatan arus wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air.

Kesepakatan dagang tersebut diyakini akan memberikan dorongan berantai bagi perekonomian nasional. Selain meningkatkan transaksi perdagangan barang dan jasa, perjanjian ini juga membuka peluang bisnis dan investasi yang lebih besar dari Eropa dan Kanada. 

Dengan kemudahan akses pasar dan peningkatan arus investasi, Indonesia berpotensi mengalami lonjakan kunjungan wisatawan, terutama terkait perjalanan bisnis dan perdagangan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan di kawasan.

"Kedua kesepakatan ini akan membuka jalan yang semakin luas bagi pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Dampak positif tidak hanya pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga akan mendorong investasi dan peluang usaha baru," ungkap Haryo dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 6 Oktober 2025.
 

Baca juga: Kesepakatan IEU-CEPA dan ICA-CEPA Jaga Ketahanan Ekspor Indonesia
 

Perjalanan wisata dan bisnis jadi lebih mudah


Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Budi Ardiansjah menilai, kesepakatan dagang terbaru memberikan berbagai kemudahan, termasuk pemberlakuan Visa Cascade oleh Uni Eropa. 

Kebijakan ini memungkinkan pemegang Visa Schengen yang sudah memperoleh izin sebelumnya mendapatkan masa berlaku hingga lima tahun, sehingga perjalanan wisata maupun bisnis ke Eropa menjadi lebih mudah.

"Kemudahan akses ini tidak hanya meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan aktivitas bisnis lintas negara," imbuh dia.

Budi menambahkan, dengan peluang perjalanan yang semakin terbuka, pelaku usaha Indonesia dapat lebih leluasa menjalin jejaring, melakukan pertemuan bisnis, dan membuka peluang kerja sama baru dengan mitra di Eropa.

Pihaknya juga berharap Kanada dapat menerapkan kemudahan serupa, sehingga kunjungan antara kedua negara meningkat. Selain itu, penting untuk menekankan prinsip resiprokal, agar kemudahan yang diberikan Indonesia kepada mitra dagang utama diimbangi dengan kebijakan yang serupa. Penerapan prinsip ini diharapkan mendorong arus wisatawan mancanegara ke Indonesia, baik untuk tujuan wisata, bisnis, maupun investasi.

"Pariwisata bisa menjadi pintu masuk bagi investasi. Biasanya investor datang untuk berwisata, terpesona oleh keindahan Indonesia, dan baru menyadari potensi peluang investasi di sini," jelas Budi.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Pelaku usaha pariwisata perlu banyak dilibatkan


Lebih lanjut, ia menilai efektivitas implementasi IEU-CEPA dan ICA-CEPA tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga melalui kolaborasi erat antara pelaku usaha pariwisata Indonesia dengan mitra di Eropa dan Kanada.

Budi berharap bisa lebih banyak dilibatkan, terutama melalui pertemuan antara pelaku usaha pariwisata dari berbagai negara. Ini bisa dilakukan melalui tabletop meeting, business matching, atau forum serupa. 

"Jadi, business to business harus dilakukan supaya peluang-peluang yang sudah dibuka tadi itu bisa langsung terasa," terang Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)