Potret tentara Korut yang ditahan Ukraina pertengahan Januari, 2025. (@ZELENSKYYUA/X)
Riza Aslam Khaeron • 31 January 2025 12:09
Moskow: Pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina ditarik dari garis depan setelah mengalami kerugian besar. Menurut pejabat Ukraina dan Amerika Serikat, pasukan ini tidak terlihat di medan pertempuran selama sekitar dua minggu terakhir.
Melansir New York Times, 31 Januari 2025, sekitar 11.000 tentara Korea Utara tiba di Rusia pada November 2024 untuk memperkuat upaya Moskow dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan balik Ukraina.
Kehadiran mereka langsung menimbulkan kekhawatiran di Ukraina dan negara-negara Barat, yang melihatnya sebagai eskalasi signifikan dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.
Namun, dalam waktu hanya tiga bulan, jumlah pasukan Korea Utara berkurang drastis hingga separuhnya akibat tingginya angka korban jiwa. Jenderal Oleksandr Syrsky, komandan tertinggi militer Ukraina, menyebut bahwa pasukan ini menghadapi kesulitan besar di medan perang karena minimnya koordinasi dengan unit Rusia dan strategi perang yang kaku.
Tentara Ukraina yang berhadapan langsung dengan pasukan Korea Utara menggambarkan mereka sebagai pasukan yang disiplin tetapi kurang fleksibel dalam strategi pertempuran. Sejak tiba di medan perang, mereka maju dengan sedikit kendaraan lapis baja dan jarang mundur untuk merestrukturisasi formasi, sehingga mudah menjadi sasaran tembak.
Menurut laporan New York Times, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un adalah sosok yang mengusulkan pengerahan pasukan ke Rusia, sebuah ide yang dengan cepat diterima oleh Presiden Vladimir Putin.
| Baca Juga: Kenapa Negara-negara Arab Tidak Bersedia Menerima Warga Gaza? |