Petugas Kesehatan hewan menyemprot sapi untuk mengatasi penyebaran wabah PMK di pasar Hewan Sibreh, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar. Dokumentasi/ Istimewa
Banda Aceh: Sebanyak 2.556 hewan ternak yang didominasi sapi di Aceh dinyatakan pulih dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ini merupakan bagian besar dari total 2.646 ekor ternak yang sebelumnya terjangkit penyakit tersebut.
"Sebanyak 2.556 ekor ternak sudah dinyatakan sembuh. Selain itu, ada 34 ekor ternak yang mati dan 19 ekor lainnya harus dipotong paksa," kata Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, Kamis, 30 Januari 2025.
Zalsufran menambahkan dari total ternak yang sembuh, masih ada 37 ekor yang masih dalam proses penyembuhan. Sebelumnya kasus PMK tersebar di berbagai wilayah di Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Aceh Selatan, Kota Langsa, dan Kota Lhokseumawe.
Namun saat ini kasus aktif PMK hanya ditemukan di Langsa (25 ekor), Aceh Barat (11 ekor), dan Aceh Selatan (1 ekor). Zalsufran mengapresiasi upaya tim di tingkat kabupaten/kota yang telah menjalankan biosekuriti dengan baik dan pengobatan tradisional oleh peternak.
"Penyembuhan ternak dari PMK di Aceh berjalan dengan baik berkat upaya biosekuriti dan pengobatan yang dilakukan oleh tim di kabupaten/kota serta para peternak," jelasnya.
Selain itu Zalsufran mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan vaksinasi terhadap ternak yang sehat untuk mencegah penyebaran PMK lebih lanjut.
"Dari 1.000 dosis yang dialokasikan, semuanya telah direalisasikan," ujarnya.