Ilustrasi. Foto: Dok MI
Washington: Dolar AS (USD) mengambil jeda pada hari Kamis setelah merosot ke level terendah dua minggu pada Rabu seiring dengan optimisme baru seputar kesepakatan perdagangan global yang meningkatkan sentimen pasar. Kesepakatan perdagangan meningkatkan selera risiko dan mengurangi permintaan safe haven.
Kekhawatiran atas independensi Federal Reserve (The Fed) juga membebani sentimen. Namun, koreksi teknis yang ringan setelah penjualan baru-baru ini membantu greenback stabil.
Dilansir dari FXStreet, Jumat, 25 Juli 2025, indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bergerak dalam kisaran antara 97,00 dan 97,50. DXY berusaha untuk mengambil kembali beberapa posisi setelah penurunan tajam di tengah minggu.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Optimisme kesepakatan perdagangan meningkat
Pada Rabu, laporan menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sedang membuat kemajuan menuju kesepakatan perdagangan yang dapat mencerminkan kesepakatan AS-Jepang yang baru-baru ini diumumkan.
Para diplomat mengatakan kesepakatan tersebut akan menetapkan tarif dasar 15 persen pada sebagian besar ekspor UE ke AS, dengan pengecualian untuk sektor-sektor kunci seperti pesawat terbang dan perangkat medis. Ini menandai pergeseran signifikan dari tarif sebelumnya setinggi 30 persen pada ekspor tertentu dari Eropa.
Namun, langkah-langkah perlindungan strategis tetap ada saat Brussel mempersiapkan paket tarif balasan sebesar 90 miliar-100 miliar euro yang menargetkan barang-barang AS jika pembicaraan gagal. Dengan tenggat waktu 1 Agustus yang semakin dekat dan negosiasi yang masih berlangsung, pasar memandang kemajuan ini sebagai potensi de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung.
Agenda ekonomi AS akan menampilkan data Indeks Manajer Pembelian (PMI) awal dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal. Pasar memprakirakan PMI manufaktur yang stabil sekitar 52,5 dan sedikit kenaikan dalam layanan menjadi sekitar 53.
Para analis mengatakan bahwa pembacaan PMI yang kuat dapat memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menunda penurunan suku bunga, memberikan dukungan bagi Dolar AS, sementara hasil yang lebih lemah mungkin meningkatkan spekulasi tentang sikap The Fed yang lebih dovish.