PM Australia Anthony Albanese. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 29 September 2025 17:33
London: Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan kembali keputusan pemerintahnya untuk mengakui status Negara Palestina, dengan alasan dunia internasional menginginkan perdamaian di Timur Tengah. Pernyataan itu disampaikan saat ia berada di Inggris usai bertemu Raja Charles III.
Menurut laporan kantor berita SBS News dan dikutip Anadolu Agency, Senin, 29 September 2025, Albanese memberikan pembelaan baru atas langkah bersejarah Australia setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keputusan tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pekan lalu.
“Kami pikir dunia telah menunjukkan posisinya dengan sangat jelas. Orang-orang ingin melihat perdamaian dan gencatan senjata di Timur Tengah. Mereka ingin para sandera dibebaskan, bantuan kemanusiaan sampai kepada rakyat Gaza,” kata Albanese.
Ia menambahkan bahwa pengakuan Australia terhadap Palestina sejalan dengan langkah Kanada dan Inggris, yang merupakan bagian dari “upaya internasional terkoordinasi untuk membangun momentum baru menuju solusi dua negara.”
Langkah ini diumumkan di tengah perang Israel di Gaza yang sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut laporan otoritas kesehatan setempat yang dikutip PBB.
Baca juga: Sepekan Dunia: Pengakuan Palestina, Pidato Prabowo, hingga Terjangan Topan Ragasa