Tekan Angka Kecelakaan, Tes Psikologi Dinilai Penting dalam Pembuatan SIM

Kapolda Sumatra Selatan Inspektur Jenderal (Irjen), Andi Rian R. Djajadi. Dok. Istimewa

Tekan Angka Kecelakaan, Tes Psikologi Dinilai Penting dalam Pembuatan SIM

Achmad Zulfikar Fazli • 31 July 2025 18:54

Palembang: Tes psikologi dinilai sebagai aspek penting dalam pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Aspek ini dianggap mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Kapolda Sumatra Selatan Inspektur Jenderal (Irjen), Andi Rian R. Djajadi, mengatakan kemampuan teknis dalam mengemudi tidak cukup untuk menekan angka kecelakaan. Melainkan, ada hal yang lebih penting, yakni kesiapan mental, kestabilan emosi, tingkat konsentrasi yang tinggi.

“Juga kesadaran sosial untuk menjadikan berkendara sebagai aktivitas yang aman, tertib dan bertanggung  jawab,” ujar Andi, dalam keterangannya, Kamis, 31 Juli 2025.

Hal ini disampaikan Andi merespons penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara PT DSPEC Internasional Medika menggandeng UIN Raden Fatah Palembang. Kerja sama ini berkaitan dengan pendampingan tes psikologi di Kepolisian Daerah Sumatera Selatan sebagai syarat penerbitan surat izin mengemudi.

Kedua lembaga itu juga berencana melakukan kolaborasi penelitian pengembangan aspek psikologi dalam keselamatan berlalu lintas. Direktur DSPEC Internasional Medika (DIM), Hasan Basri, mengatakan penandatanganan MoU ini dilakukan karena UIN Raden Fatah memiliki lulusan Fakultas Psikologi yang siap bekerja.

Pihaknya percaya sarjana psikolog alumni UIN Raden Fatah bisa membantu dalam tes-tes psikologi dalam penerbitan SIM. “Sebagai mitra Polri, kami mencoba mengajak institusi pendidikan dalam meningkatkan pelayanan tes psikologi,” kata Hasan Basri.

PT DIM merupakan penyelenggara layanan tes psikologi SIM di wilayah Sumatra Selatan berdasarkan surat rekomendasi SDM Polri pada 23 Januari 2025, yang dilanjutkan MoU dengan Polda Sumatra Selatan pada 6 Februari 2025. Menurut Hasan Basri, sejak 18 Februari hingga 30 Juni 2025, DSPEC Internasional Medika telah melakukan tes psikologi terhadap 65.353  pemohon SIM. 

“Setidaknya 22 pemohon tidak bisa diluluskan akibat adanya gejala klinis secara psikologi 15 di antaranya berusia 17-25 tahun,” kata Hasan Basri.
 

Baca Juga: 

Kakorlantas Sebut Lakalantas Turun 11,29 Persen


Dia menegaskan temuan tersebut menunjukkan tes psikologi berhasil mendeteksi gangguan seperti kecemasan berat, trauma dan gangguan lain yang membahayakan keselamatan lalu lintas.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Muhammad Adil mengungkapkan kesepakatan tersebut akan sengat membantu bagi para lulusan Fakultas Psikologi untuk mengaplikasikan ilmunya. Menurut dia, ada 48 sarjana psikologi yang bekerja di DIM.

Penilaian aspek rohani melalui tes psikologi telah menjadi syarat dalam penerbitan SIM, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Polisi (Pepol) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi. Pasal 12 dalam peraturan tersebut secara tegas menyebutkan tentang kesehatan rohani yang harus dimiliki setiap pemegang SIM.

Ketentuan tersebut, sejalan dengan langkah preventif yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa untuk mendapatkan SIM tidak hanya dinilai dari kemampuan teknis mengemudi dan aspek kesehatan, namun aspek rohani. 

PT DIM dan UIN Raden Fatah juga membuat kesepakatan untuk melakukan penelitian peran psikologi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Jumlah kecelakaan lalu lintas jalan di banyak negara semakin meningkat tiap tahunnya menjadikan perhatian semua kalangan. Data WHO pada 2023, menyebutkan sekitar 1,19 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Dampak dari kecelakaan jalan adalah cedera sampai dengan meninggal dunia. Cedera lalu lintas jalan raya merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak dan dewasa muda berusia 5–29 tahun. Sekitar 92 persen kematian di jalan raya di dunia terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)