COP30: Penggunaan Bahan Bakar Berkelanjutan Ditargetkan Naik Empat Kali Lipat

Konferensi Iklim COP30 berlangsung di Belem, Brasil pada 10-21 November 2025. (cop30.br)

COP30: Penggunaan Bahan Bakar Berkelanjutan Ditargetkan Naik Empat Kali Lipat

Willy Haryono • 8 November 2025 14:04

Belem: Para pemimpin dunia yang akan menghadiri Konferensi Iklim PBB (COP30) di Brasil berkomitmen meningkatkan penggunaan bahan bakar berkelanjutan sedikitnya empat kali lipat pada 2035. Inisiatif tersebut diusulkan oleh Brasil sebagai tuan rumah, bersama Jepang dan Italia.

KTT COP30 akan berlangsung di Kota Belem pada 10–21 November 2025. Sekitar 20 negara, termasuk India yang merupakan salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia, mendukung komitmen ini berdasarkan tingkat pengurangan dari posisi tahun 2024.

Dikutip dari Antara, Sabtu, 8 November 2025, kesepakatan tersebut bertujuan untuk mendorong penggunaan bahan bakar berkelanjutan seperti biogas, biofuel, dan hidrogen rendah karbon. Energi ramah lingkungan ini diyakini dapat secara signifikan menekan emisi gas rumah kaca dengan menggantikan bahan bakar fosil.

Deklarasi dukungan terhadap peningkatan penggunaan bahan bakar berkelanjutan diumumkan dalam pertemuan para pemimpin pada sesi ke-30 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP30).

Perdana Menteri Jepang yang baru dilantik, Sanae Takaichi, tidak hadir karena harus mengikuti sidang luar biasa parlemen di Tokyo. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya menyebut isu perubahan iklim sebagai “tipuan,” juga absen dari pertemuan tersebut.

Dalam deklarasi tersebut ditegaskan perlunya aksi politik tingkat tinggi dan kerja kolektif global untuk mempercepat transisi menuju bahan bakar berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk penerbangan, pelayaran, transportasi darat, dan industri.

Para pemimpin juga berkomitmen untuk menetapkan kebijakan nasional terkait bahan bakar berkelanjutan dan memasukkannya ke dalam Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) masing-masing negara, sesuai dengan standar Perjanjian Paris 2015.

Deklarasi itu turut menyerukan kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk mendorong inovasi, menekan biaya teknologi, memperkuat rantai pasokan, serta meningkatkan perdagangan internasional di sektor bahan bakar berkelanjutan.

Brasil bersama Jepang telah menjadi salah satu pemimpin dalam produksi biofuel. Kedua negara sebelumnya menetapkan target peningkatan penggunaan bahan bakar berkelanjutan sedikitnya empat kali lipat, yang pertama kali diumumkan pada September lalu dalam pertemuan tingkat menteri tentang Bahan Bakar Berkelanjutan di Osaka, Jepang.

Baca juga: Konferensi Iklim COP30 di Brasil Pertanyakan Efektivitas Diplomasi Global

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)