Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai (peci). Foto: Istimewa.
Siti Yona Hukmana • 4 December 2024 09:58
Jakarta: Kebutuhan harmonisasi data geospasial di darat, laut, dan lingkungan terbangun dianggap mendesak. Upaya ini salah satunya untuk menghadapi tantangan kawasan pesisir.
"Wilayah pesisir dan negara kepulauan menghadapi tantangan unik, di mana daratan dan lautan bertemu dalam interaksi kompleks yang memerlukan pendekatan baru. Mulai dari kenaikan permukaan air laut yang mengancam masyarakat pesisir, hingga meningkatnya tekanan urbanisasi," kata Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Desember 2024.
Aris mengatakan BIG memiliki tugas mengintegrasikan data darat dan laut. Kemudian, meningkatkan kemampuan geospasial, dan mengembangkan kerangka kerja yang selaras dengan kebutuhan bumi dan manusia yang terus berkembang.
BIG bekerja sama dengan United Nations Global Geodetic Center of Excellence (UN-GGCE) menyelenggarakan workshop internasional dengan tema ‘The Integration of Terrestrial, Maritime, Built and Cadastral Domains: Joining Land and Sea’. Acara yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat pada 2-5 Desember 2024 ini mengundang para pakar geospasial, akademisi, instansi pemerintah, serta pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri.
"Kegiatan ini menjadi media kolaboratif untuk mengeksplorasi strategi, teknologi, dan kebijakan dalam membangun data geodetik global yang terpadu dan andal," ungkap Aris.
Sementara itu, Pimpinan UN-GGCE, Nicholas Brown menyambut baik kegiatan workshop internasional ini. Dia berharap lembaga-lembaga pemerintahan di seluruh dunia bisa bersama-sama memperkuat kerja sama internasional.
"(Kemudian), berkomitmen terhadap serangkaian proses bisnis yang menghubungkan berbagai pihak terkait peran geodesi secara global," ujar Nicholas.
Adapun UN-GGCE merupakan organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi tersebbutdibentuk untuk mendukung implementasi resolusi Majelis Umum PBB nomor 69/266 tentang Global Geodetic Reference Frame (GGRF).
Organisasi ini hadir untuk pembangunan berkelanjutan, dengan membantu negara-negara anggota dan organisasi geodesi dalam berkoordinasi dan berkolaborasi guna mempertahankan, meningkatkan, mengakses dan memanfaatkan GGRF yang akurat, mudah diakses, dan berkelanjutan untuk mendukung ilmu pengetahuan, masyarakat, dan pembangunan global.
Ada 8 poin utama yang mendasari pentingnya integrasi data geospasial darat dan laut, di antaranya:
- Manajemen lingkungan secara komprehensif
Mengintegrasikan data geospasial wilayah darat dan laut. Memberikan pandangan holistik terhadap ekosistem darat dan laut, yang memungkinkan pengelolaan sumber daya alam dan konservasi keanekaragaman hayati yang lebih baik.
- Pengurangan risiko bencana
Meintegrasikan data geospasial darat dan laut dapat meningkatkan ketelitian pemodelan dan prediksi bencana alam. Seperti tsunami, banjir pesisir, dan gelombang badai yang mengarah pada
strategi kesiapsiagaan dan respons yang lebih efektif.
- Manajemen zona pesisir secara terpadu
Data geospasial yang terintegrasi antara wilayah darat dan laut sangat membantu dalam memahami dan mengelola proses yang terjadi di pesisir. Termasuk erosi, pengangkutan sedimen, dan perubahan habitat yang sangat penting untuk pembangunan pesisir yang berkelanjutan.
Mempelajari dampak dari kenaikan muka air laut dan penurunan tanah memerlukan data geospasial yang terintegrasi antara wilayah darat dan laut. Agar dapat mengembangkan strategi adaptasi yang melindungi infrastruktur dan masyarakat dari dampak buruk perubahan iklim.
- Perencanaan tata ruang laut dan pesisir
Perencanaan yang terkoordinasi atas penggunaan lahan di darat dan laut, seperti pembangunan perkotaan, kawasan lindung laut, dan rute pelayaran, dapat mengurangi konflik dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
- Pembangunan infrastruktur
Data geospasial wilayah darat dan laut yang terintegrasi akan mendukung perencanaan dan pembangunan proyek infrastruktur di wilayah pesisir seperti jembatan, pelabuhan, dan perlindungan pantai. Hal ini memastikan ketahanannya terhadap perubahan lingkungan dan bencana alam.
Data geospasial darat dan laut yang terintegrasi memfasilitasi pengelolaan sumber daya secara terpadu seperti air, mineral, dan perikanan, serta memastikan penggunaannya berkelanjutan dan meminimalkan dampak lingkungan.
Integrasi data geospasial wilayah darat dan laut dapat mengurangi kerancuan dan
ketidakkonsistenan data, menyediakan informasi yang lebih akurat dan andal untuk pengambilan keputusan.