Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (Anadolu)
Marcheilla Ariesta • 4 December 2024 09:22
Washington: Gedung Putih mengatakan, mereka lega dengan keputusan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol untuk menarik kembali pemberlakuan darurat militer di negara tersebut.
"Kami lega Presiden Yoon telah mengubah arah deklarasi darurat militer yang mengkhawatirkan dan menghormati suara Majelis Nasional ROK untuk mengakhirinya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, dikutip dari Anadolu, Rabu, 4 Desember 2024.
“Demokrasi adalah fondasi aliansi AS-ROK, dan kami akan terus memantau situasi,” lanjut dia.
Juru bicara tersebut merujuk pada Korea Selatan dengan akronim resminya.
Sebuah rapat Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Han Duck-soo pada Rabu pagi waktu setempat, mengeluarkan resolusi yang mencabut darurat militer setelah Yoon menarik kembali keputusannya untuk memberlakukannya.
Dengan keputusan tersebut, darurat militer secara efektif dicabut dari negara tersebut, menurut prosedur yang ditetapkan dalam Konstitusi.
“Darurat militer akan segera dicabut dengan menerima permintaan Majelis Nasional (Parlemen) melalui rapat Dewan Negara (Kabinet),” kata Yoon dalam pidato nasional keduanya.
Pencabutan terjadi hanya beberapa jam setelah mendeklarasikan darurat militer untuk “menyelamatkan negara dari kekuatan anti-negara.”
Yoon telah memberlakukan darurat militer yang efektif Selasa malam untuk pertama kalinya dalam 45 tahun. Namun, 190 anggota parlemen dari 300 anggota parlemen menolak langkahnya, sehingga ia wajib mematuhi usulan mereka.
Setelah deklarasi darurat militer, semua kegiatan politik dilarang, termasuk kegiatan parlemen, dewan lokal, partai politik, dan asosiasi politik serta rapat umum dan demonstrasi.
Orang-orang berdiri untuk merayakan setelah Yoon mengatakan ia akan mematuhi keputusan parlemen. Presiden juga mengatakan pasukan telah ditarik dari parlemen.
Baca juga: Beberapa Jam Setelah Diumumkan, Presiden Korsel Cabut Darurat Militer