Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez,
Candra Yuri Nuralam • 9 December 2024 16:03
Jakarta: Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango kembali menyindir laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dalam Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Menurutnya, masih banyak pejabat yang kurang jujur dalam melakukan pengisian.
"Kebenaran isi laporan masih memprihatinkan," kata Nawawi di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2024.
KPK meyakini masih banyak pejabat mengisi LHKPN hanya untuk menggugurkan kewajiban. Penilaian itu dicetuskan karena Lembaga Antirasuah bisa mengecek data yang diberikan olehnya.
Hasil pengecekan bahkan kerap mengindikasikan adanya penerimaan suap dan gratifikasi. Jika mengacu pada catatan kasus di KPK, mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo menjadi penyelenggara negara yang akhirnya diketahui menerima gratifikasi usai LHPKN dicek.
"Pemeriksaan LHKPN masih menemukan indikasi penerimaan suap dan gratifikasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh kedeputian penindakan," ucap Nawawi.
Baca juga: Hakordia 2024, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Pemberantasan Korupsi |