Serangan Israel di Jalur Gaza telah membuat banyak warga Palestina mengungsi. (AP)
Medcom • 28 February 2024 16:59
New York: Lebih dari 570 ribu warga Jalur Gaza atau sekitar seperempat dari total populasi di wilayah terkepung itu, terancam mengalami kelaparan parah, kata petinggi badan bantuan PBB kepada Dewan Keamanan. Ia memperingatkan bahwa bencana kelaparan yang meluas di Gaza hampir tidak bisa dihindari tanpa adanya tindakan nyata.
"Sangat sedikit yang mungkin terjadi saat permusuhan berlanjut, dan ada juga risiko (pertempuran) akan menyebar ke daerah-daerah padat di selatan Gaza," kata Ramesh Rajasingham, direktur koordinasi Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, dikutip dari CNA pada Rabu, 28 Februari 2024.
"Oleh karena itu, kami menegaskan kembali seruan untuk gencatan senjata," sambungnya.
Satu dari enam anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara menderita malnutrisi akut. Sebanyak 2,3 juta orang di daerah kantong Palestina tersebut bergantung pada bantuan makanan yang saat ini sudah tak lagi memadai.
Rajasingham mengatakan, PBB dan kelompok-kelompok bantuan menghadapi hambatan besar hanya untuk menyalurkan pasokan minimum ke Gaza. Hambatannya termasuk penutupan penyeberangan, pembatasan pergerakan dan komunikasi, prosedur pemeriksaan yang berat, keresahan, jalan yang rusak, dan ranjau darat.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) mendesak sekutunya, Israel, untuk tetap membuka penyeberangan perbatasan demi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan untuk memfasilitasi pembukaan lebih banyak titik perlintasan. Hal ini disampaikan Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood kepada Dewan Keamanan.
"Sederhananya, Israel harus berbuat lebih banyak," ucapnya.
"Kami terus menyerukan Israel untuk meningkatkan prosedur menurunkan konflik demi memastikan bantuan dapat bergerak dengan aman dan terjamin," sambung Wood.