Ekonomi Tiongkok Diyakini Segera Pulih

Ilustrasi bendera Tiongkok. Foto: Freepik

Ekonomi Tiongkok Diyakini Segera Pulih

Media Indonesia • 7 March 2024 12:04

Beijing: Para pengambil kebijakan ekonomi utama Tiongkok menyatakan keyakinannya negara tersebut dapat mencapai pemulihan yang kuat tahun ini, meskipun terdapat hambatan yang terus menahan laju pertumbuhan.

Ribuan delegasi berkumpul minggu ini di Beijing untuk menghadiri pertemuan tahunan parlemen Tiongkok dan badan konsultatif politik untuk membahas strategi resmi untuk tahun depan. Dalam acara jumpa pers pada Rabu, 6 Maret 2024, di sela-sela pertemuan tersebut, kepala perencanaan ekonomi Tiongkok Zheng Shanjie mengatakan kondisi yang menguntungkan bagi pembangunan ekonomi Tiongkok akan lebih besar daripada faktor-faktor yang tidak menguntungkan pada 2024.

"Tren pemulihan ekonomi akan semakin terkonsolidasi dan kuat," kata Zheng pada konferensi pers yag juga dihadiri oleh lima pejabat berpengaruh yang mengawasi perekonomian, dilansir AFP.

Edisi pertemuan tahun ini difokuskan untuk melihat tanda-tanda dukungan lebih lanjut pemerintah terhadap perekonomian yang sedang terpuruk akibat berbagai masalah, termasuk krisis yang berkepanjangan di pasar properti, lesunya ekspor, dan tingginya pengangguran di kalangan kaum muda.

 

Baca juga: Bank Sentral Tiongkok Potong Cadangan Tunai Perbankan
 

Tantangan ekonomi 2024


Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Zheng, mengakui pada 2024 juga akan menghadapi tantangan, termasuk risiko tersembunyi dan lingkungan eksternal yang kompleks dan parah.

Menteri Perdagangan Wang Wentao menguraikan tantangan-tantangan tersebut dan memperkirakan akan terus berdampak terhadap pertumbuhan global. Ekspor Tiongkok, yang secara historis merupakan pendorong utama pertumbuhan, turun pada tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 2016.

Hal ini mencerminkan bagaimana ketegangan dengan Amerika Serikat dan pemulihan ekonomi global yang lamban, menambah kesulitan Beijing untuk memulai pertumbuhan di dalam negeri. Wang mengatakan meskipun ekspor Tiongkok meningkat dalam dua bulan pertama tahun ini, bulan Maret kemungkinan akan mengalami penurunan. "Tetapi, tren keseluruhannya meningkat," tegas dia. (Adiyanto)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)