PM Inggris Sebut Rusia Bisa Akhiri Perang di Ukraina Sekarang

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer. Foto: EFE-EPA

PM Inggris Sebut Rusia Bisa Akhiri Perang di Ukraina Sekarang

Medcom • 13 September 2024 18:20

Washington: Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menyatakan bahwa Rusia bisa mengakhiri perang di Ukraina kapan saja. Itu diutarakannya setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa serangan rudal Barat ke Rusia akan dianggap sebagai eskalasi serius dalam konflik tersebut.

Starmer, yang saat ini berada di Washington untuk bertemu Presiden AS Joe Biden, menegaskan bahwa Rusia adalah pihak yang memulai konflik dengan secara ilegal menginvasi Ukraina, dan mereka juga memiliki kekuatan untuk menghentikannya segera. 

"Rusia memulai konflik ini. Rusia yang melakukan invasi ilegal ke Ukraina. Mereka bisa mengakhiri perang ini kapan saja," kata Starmer kepada wartawan dalam perjalanannya ke Washington, seperti dikutip BBC, Jumat 13 September 2024.

Sementara itu, Putin mengklaim bahwa jika rudal-rudal Barat menyerang Rusia, hal itu akan berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, termasuk AS dan negara-negara Eropa, dalam perang.

"Ini mengubah esensi dan sifat dari konflik ini," ujar Putin.

Ketegangan meningkat karena sekutu Ukraina, termasuk Inggris dan AS, tengah mendiskusikan kemungkinan memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal Barat dalam serangan di wilayah Rusia. 

Keputusan ini semakin relevan karena Rusia mulai menerima lebih banyak dukungan dari Iran, yang bisa mengubah dinamika konflik, terutama saat musim dingin mendekat.

Selain pertemuan di Washington, Starmer juga dijadwalkan mengunjungi Italia setelah kembali ke Eropa untuk bertemu Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang saat ini memegang kepemimpinan bergilir G7. Diplomat Inggris, termasuk Menteri Luar Negeri David Lammy, juga terlibat dalam misi diplomatik ini untuk membahas langkah-langkah menghadapi dukungan Iran kepada Rusia.

Konflik di Ukraina terus memanas, dan keputusan besar terkait penggunaan senjata jarak jauh serta keterlibatan langsung negara-negara Barat tampaknya akan dipertimbangkan dalam beberapa minggu mendatang. (Nithania Septianingsih)
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)