Warga Gaza yang menjadi korban serangan di RS Ahli Arab. Foto: Associated Press
Fajar Nugraha • 18 October 2023 11:14
Gaza: Ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membenarkan pengeboman rumah sakit Gaza oleh Israel. Namun pernyataan melalui ‘X’,-yang dulu dikenal sebagai Twitter- dihapusnya tidak lama kemudian.
Hananya Naftali, membuat pernyataan publik yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di media sosial sebelum dengan cepat menghapus postingan tersebut.
Dalam perkembangan baru-baru ini yang mengejutkan komunitas internasional, seorang pembantu dekat mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membenarkan keterlibatan militer Israel dalam pengeboman rumah sakit al-Ahli di Gaza.
"@HananyaNaftali dengan bangga menyombongkan diri bahwa Israel mengebom rumah sakit ah-Ahli di Gaza sebelum menghapusnya dan dua menit kemudian berbohong bahwa Hamas yang melakukannya. Dia bekerja langsung di bawah Netanyahu,” Jurnalis Israel Dan Cohen memposting di platform media sosial X.
Dalam postingan berikutnya, Naftali berusaha mengalihkan kesalahan, dengan salah menuduh Hamas atas insiden tersebut.
Pengakuan kontroversial ini menjadi lebih mengejutkan ketika Naftali menghapus postingan tersebut hanya dua menit setelah pertama kali dipublikasikan.
Rumah sakit al-Ahli, yang terletak di Jalur Gaza, menjadi sasaran serangan dahsyat yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya 500 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia, kehilangan nyawa mereka di rumah sakit. Sehingga memicu kecaman luas dan seruan untuk penyelidikan menyeluruh.
Media Al Jazeera melaporkan, Israel menghapus video yang mengklaim warga Palestina bertanggung jawab atas serangan di rumah sakit Gaza.
Akun media sosial milik Israel dan duta besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) tampaknya telah menghapus video unggahan yang mengklaim roket yang ditembakkan dari dalam Gaza menyebabkan ledakan mematikan di Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza.
Video tersebut menunjukkan rentetan roket yang ditembakkan, salah satunya tampak keluar jalur dengan lintasan menurun, diikuti dengan kilatan ledakan.
Kedua akun tersebut mengedit postingan mereka setelah Aric Toler, jurnalis tim investigasi visual New York Times, mempertanyakan stempel waktu pada video tersebut.
"Stempel waktu tersebut menunjukkan bahwa video tersebut direkam setidaknya 40 menit setelah ledakan di rumah sakit tersebut pertama kali dilaporkan ke publik," kata Toler.
Tidak jelas apakah video tersebut dihapus dari akun Israel di X berdasarkan analisis Toler.
Kedua akun Israel menyimpan teks asli di postingan mereka setelah pengeditan tersebut, yang mengulangi pernyataan militer Israel sebelumnya bahwa serangan terhadap rumah sakit adalah akibat dari roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
Sementara itu, otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 500 orang tewas dalam serangan di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, pada Selasa 17 Oktober 2023. Rumah sakit ini menjadi perlindungan dari ribuan warga sipil.
Hilangnya banyak nyawa warga sipil yang segera mengobarkan konflik di wilayah tersebut. Pihak berwenang menyalahkan serangan udara Israel, namun pernyataan tersebut dibantah oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang menyalahkan roket yang ditembakkan oleh faksi bersenjata Palestina.
Besarnya skala serangan yang dilaporkan meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Gaza akan segera meluas ke wilayah lain termasuk Lebanon selatan, tempat Hizbullah, milisi Lebanon yang didukung Iran, telah terlibat baku tembak dengan Israel dalam beberapa hari terakhir. Serangan Israel tersebut terjadi di Rumah Sakit Ahli Arab.
Alih-alih bertanggungjawab, Israel justru mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina. Ini adalah sebuah kelompok bersenjata di Gaza yang berpartisipasi dalam serangan teroris terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.