Bagi-bagi Rice Cooker Bukan Gimmick Politik

Jakarta: Pemerintah memastikan program bagi-bagi penanak nasi atau rice cooker bukan gimmick politik.

Pembagian alat elektronik itu dilakukan secara cuma-cuma kepada masyarakat untuk meningkatkan konsumsi listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, rencana pembagian rice cooker itu tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Masak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga.

Anggaran untuk program tersebut mencapai Rp347,5 miliar dengan target penerima 500 ribu rumah tangga di tahun ini.

"Enggak (gimmick) lah, program bagus itu. Kita kan mau menaikkan (konsumsi) elektrifikasi," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Jumat, 20 Oktober 2023.
 
Baca juga: Bagi-bagi Rice Cooker Tak Bisa Selesaikan Masalah Oversupply Listrik PLN

Hemat pemakaian elpiji

Ia menyebut program bagi-bagi rice cooker dapat menghemat pemakaian elpiji subsidi tiga kilogram (kg) hingga 29 juta kilogram atau setara 9,7 juta tabung gas melon. Serta, dapat menekan impor elpiji. Mengutip data Kementerian ESDM, sepanjang tahun lalu Indonesia mengimpor elpiji sebanyak 6,7 juta ton.

"Apa mau bakar (uang) elpiji terus dari impor. Program AML itu sudah betul," ucap dia.

Arifin menjelaskan pemberian ratusan ribu unit rice cooker mulai dilaksanakan pada awal November 2023.

Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) bekerja sama memverifikasi data calon penerima. Penerima merupakan pelanggan PLN atau PLN Batam berdaya 450 volt ampere (VA) sampai 1.300 VA yang berdomisili di daerah tersedia listrik 24 jam menyala dan tidak memiliki rice cooker sebelumnya.
"InsyaAllah (November). Ya sekitar itu (500 ribu unit. Pokoknya kita harapkan ini supaya cepat (penyalurannya)," ujar dia.