18 Orang Tewas dalam Serangan Terbaru Israel di Gaza

Gaza: Tim penyelamat dan petugas medis Gaza mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 18 orang di seluruh wilayah Palestina pada malam dan pada Senin 16 September 2024 pagi. Termasuk 10 orang dalam satu serangan terhadap sebuah rumah.

Ke-10 orang tewas dan 15 lainnya terluka ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Al-Qassas di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, seorang petugas medis di rumah sakit Al-Awda, tempat jenazah dibawa, mengatakan kepada AFP.

Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi jumlah korban tewas, dengan juru bicaranya Mahmud Bassal mengatakan serangan itu terjadi pada Senin pagi.

“Sebanyak enam warga Palestina tewas dalam serangan udara serupa pada malam hari di sebuah rumah milik keluarga Bassal di lingkungan Zeitun, Kota Gaza,” ujar Mahmud Bassal, seperti dikutip AFP, Selasa 17 September 2024.

“Wilayah itu menjadi sasaran rutin serangan militer Israel sejak perang dimulai pada Oktober,” imbuh Bassal.

Sementara dua orang tewas dalam serangan udara semalam di Rafah yang menargetkan sebuah rumah milik keluarga Abu Shaar, kata kantor berita tersebut.

Beberapa orang juga terluka dalam serangan ini, kata petugas medis dan penyelamat.

Serangan udara dan penembakan artileri Israel terus berlanjut tanpa henti di tengah kebuntuan atas kesepakatan gencatan senjata untuk memfasilitasi pembebasan sandera yang tersisa di Gaza dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya yang ditahan di penjara Israel.

Perang di Gaza meletus setelah serangan 7 Oktober oleh pejuang Hamas Palestina di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menangkap 251 sandera, 97 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 33 yang menurut militer Israel telah tewas.

Serangan militer balasan Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 41.206 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang tidak memberikan rincian kematian warga sipil dan militan.