Thailand Berencana Tambah Utang Lagi

Thailand. Foto: MTVN.

Thailand Berencana Tambah Utang Lagi

Arif Wicaksono • 17 September 2024 14:25

Bangkok: Thailand berencana untuk menaikkan pinjaman pemerintah sekitar delapan persen untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Sekitar 1,1 triliun baht atau USD43 miliar atau 41 persen dari total USD78 miliar, akan menjadi pinjaman baru untuk membiayai defisit anggaran.
 

Baca juga: PM Thailand Bakal Lanjutkan Rencana Stimulus Tunai USD14 Miliar


"Sementara sisanya telah dialokasikan untuk pembiayaan kembali dan restrukturisasi utang yang ada, kata sumber dikutip dari Business Times, Selasa, 17 September 2024.

Kantor Pengelolaan Utang Publik Thailand mengadakan pertemuan dengan para pedagang obligasi dan manajer dana kemarin di Bangkok.

Pemerintah Thailand juga telah menargetkan peningkatan pinjaman sebesar 7,6 persen untuk tahun fiskal saat ini.

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyoroti perlunya stimulus ekonomi yang mendesak dalam pengumuman kebijakannya minggu lalu.

Dia berupaya untuk meningkatkan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara yang tertinggal dari negara-negara tetangganya dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 1,9 persen selama hampir satu dekade.

Sekitar 1,3 triliun baht dari dana yang dicari akan diperoleh melalui penjualan obligasi pemerintah, sementara sisanya akan dibiayai melalui surat perbendaharaan negara, obligasi tabungan, pengalihan obligasi, dan surat promes.

Obligasi lokal Thailand telah memberikan investor berbasis dolar AS keuntungan 7 persen tahun ini, mengungguli sebagian besar mata uang negara berkembang lainnya.

Laju mata uang Baht juga mengungguli sebagian besar mata uang negara berkembang, naik hampir tiga persen terhadap dolar AS.

Pemerintah Thailand mendorong pengeluaran

Pemerintah Thailand juga berencana untuk meningkatkan pengeluaran sebesar 4,2 persen pada tahun fiskal berikutnya, dengan defisit anggaran diproyeksikan sebesar 866 miliar baht.

Putri bungsu dari mantan pemimpin berpengaruh Thaksin Shinawatra itu dikabarkan berencana melelang obligasi senilai tidak lebih dari 322 miliar baht selama periode Oktober hingga Desember atau lebih banyak dibandingkan dengan 306 miliar baht dalam tiga bulan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)