PM Thailand Bakal Lanjutkan Rencana Stimulus Tunai USD14 Miliar

Thailand. Foto: MTVN.

PM Thailand Bakal Lanjutkan Rencana Stimulus Tunai USD14 Miliar

Arif Wicaksono • 8 September 2024 13:05

Bangkok: Perdana Menteri Thailand yang baru dilantik Paetongtarn Shinawatra berjanji untuk terus melanjutkan rencana stimulus tunai kontroversial senilai USD14 miliar.
 

Baca juga: PM Thailand Bakal Lanjutkan Rencana Stimulus Tunai USD14 Miliar

Paetongtarn, yang dilantik bersama 35 anggota Kabinetnya pada hari Jumat 6 September 2024, akan menyampaikan pernyataan kebijakan pemerintahnya kepada parlemen minggu depan.

Pernyataan tersebut diharapkan akan menguraikan rincian pemberian uang tunai yang telah lama tertunda dan agenda pemerintahannya untuk mempromosikan pariwisata dan investasi asing.

"Pemerintah akan memastikan bahwa program dompet digital yang menjanjikan 10.000 baht untuk sekitar 50 juta warga dewasa Thailand mematuhi hukum," kata Paetongtarn dikutip dari Business Times, Minggu, 8 September 2024.

Sekitar 14,5 juta orang, termasuk satu juta penyandang disabilitas, mungkin akan dicakup dalam tahap pertama program tersebut pada bulan September setelah pemimpin baru memerintahkan peninjauan ulang terhadap rencana tersebut.

Paetongtarn yang berusia 38 tahun adalah pemimpin termuda Thailand dan dipilih oleh parlemen bulan lalu untuk memimpin pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh partainya Pheu Thai dan didukung oleh sejumlah kelompok konservatif.

Kenaikan jabatannya terjadi setelah pendahulunya Srettha Thavisin dipecat oleh pengadilan atas pelanggaran etika.

Paetongtarn mendesak Kabinetnya untuk melanjutkan beberapa kebijakan yang ditempuh pemerintahan Srettha untuk menstimulasi ekonomi, meningkatkan pariwisata, menaikkan harga barang-barang pertanian dan mengatasi ancaman banjir musiman.

ekonomi Asia Tenggara

Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini diperkirakan tumbuh 2,5 persen tahun ini, di bawah laju 5 hingga 6 persen yang terlihat di negara tetangga Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Ekonomi Thailand tumbuh rata-rata 1,9 persen dalam satu dekade terakhir di bawah pemerintahan yang didukung militer, dan sekarang terhambat oleh utang publik dan rumah tangga yang meningkat, ekspor yang lesu, dan biaya hidup yang tinggi.

Paetongtarn, putri bungsu mantan pemimpin Thaksin Shinawatra, mungkin juga akan memperjelas sikap pemerintahnya tentang cara mengatur industri ganja yang baru lahir.

Selain itu, ia juga diharapkan untuk menyusun peta jalan untuk melegalkan kasino guna menarik wisatawan yang gemar berbelanja.

Paetongtarn juga berusaha meyakinkan investor untuk dapat menarik investasi asing ke dalam industri teknologi tinggi dan membantu mempertahankan pemulihan ekonomi yang rapuh.

Kabinetnya menyelesaikan cetak biru untuk membebaskan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu dari periode pertumbuhan rendah yang berkepanjangan dan utang rumah tangga kronis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)