Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Aktivitas pabrik di Korea Selatan (Korsel) meningkat pada Januari untuk pertama kalinya dalam 19 bulan. Hal ini karena output dan pesanan kembali tumbuh karena meningkatnya permintaan di pasar ekspor utama.
Indeks manajer pembelian (PMI) untuk produsen Korea Selatan, yang disusun oleh S&P Global, berada di 51,2 pada Januari berdasarkan penyesuaian musiman, naik dari 49,9 pada Desember. Ini adalah pertama kalinya sejak Juni 2022 indeks naik di atas angka 50.
"Kesehatan sektor manufaktur Korea Selatan mencatat peningkatan baru pada awal 2024," kata Ekonom di S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti, dilansir Channel News Asia, Kamis, 1 Januari 2024.
Output, pesanan baru, dan ekspor semuanya kembali tumbuh, sementara terjadi ekspansi pembelian yang lebih tajam. Output dan pesanan baru naik di Januari setelah turun masing-masing selama 20 bulan dan 18 bulan, menurut sub-indeks.
Di tengah peningkatan pesanan, stok barang jadi mengalami penurunan terbesar dalam lima bulan, sementara jumlah pembelian meningkat terbesar sejak April 2022.
Pesanan ekspor baru
Pesanan ekspor baru, khususnya, meningkat untuk pertama kalinya sejak Juli 2023 dan merupakan laju tercepat sejak Februari 2022 karena meningkatnya permintaan barang-barang manufaktur dari pasar-pasar utama, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok daratan, menurut survei tersebut.
Data ini menjadi sinyal positif setelah ekonomi terbesar keempat di Asia ini tumbuh pada laju paling lambat dalam tiga tahun terakhir pada 2023, di tengah lesunya ekspor.
Dalam survei tersebut, produsen juga mencatat tekanan harga bahan mentah dan gangguan logistik akibat kerusuhan di Laut Merah. Kenaikan harga bahan baku yang meningkat pada Januari untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dan waktu pengiriman pemasok yang memburuk selama enam bulan dalam setahun.
Optimisme produsen terhadap produksi di masa depan mencapai level tertinggi sejak Agustus 2023, karena harapan pemulihan ekonomi domestik dan global mendukung kepercayaan bisnis.