Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3% Imbas Kelebihan Pasokan dan Inflasi di AS

Ilustrasi sumur migas lepas pantai. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3% Imbas Kelebihan Pasokan dan Inflasi di AS

Husen Miftahudin • 2 May 2024 09:21

Houston: Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) terus anjlok pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), turun lebih dari tiga persen. Sementara minyak mentah Brent turun lebih dari 2,8 persen.
 
Anjloknya harga minyak dunia ini terjadi karena peningkatan persediaan AS yang mengejutkan dan ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga dan masa depan pertumbuhan permintaan minyak.
 
Mengutip Oilprice.com, Kamis, 2 Mei 2024, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada USD79,44, turun 3,04 persen, kehilangan USD2,49 per barel pada hari itu.
 
Sedangkan minyak mentah Brent diperdagangkan pada level USD83,90 per barel, turun sebanyak 2,81 persen dengan kerugian USD2,43.
 

Baca juga: Fed Tahan Suku Bunga
 

Kelebihan stok

 
Badan Informasi Energi (EIA) merilis data inventaris AS yang menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah sebesar 7,3 juta barel dalam sepekan hingga 26 April 2024, dibandingkan dengan penurunan substansial sebesar 6,4 juta barel pada minggu sebelumnya yang mendorong harga naik. Laporan persediaan minyak mentah minggu ini dari EIA menunjukkan tingkat persediaan tertinggi sejak Juni lalu.
 
Pada Selasa, data ekonomi baru AS menunjukkan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dengan harapan penurunan suku bunga kini semakin jauh.
 
Yang juga membebani harga minyak adalah munculnya kembali prospek gencatan senjata di Timur Tengah. Pasar minyak mentah terbebani oleh berlanjutnya harapan akan gencatan senjata.
 
"Selain itu, inflasi AS yang keras kepala telah semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga," ungkap analis ANZ Banking Group Ltd dalam sebuah catatan.
 
Ia juga mengungkapkan jika inflasi terus meningkatkan kekhawatiran mengenai permintaan minyak menjelang musim mengemudi musim panas di AS.
 
"Potensi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah meredakan kekhawatiran mengenai eskalasi konflik dan kemungkinan gangguan pasokan," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)