Fed Tahan Suku Bunga

Ilustrasi, bendera Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Fed Tahan Suku Bunga

Husen Miftahudin • 2 May 2024 08:32

Washington: Federal Reserve mengisyaratkan suku bunga kemungkinan akan tetap ada di level tinggi dalam waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya karena terhentinya disinflasi.
 
Hal ini bertepatan dengan keputusan suku bunga yang tidak berubah pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). The Fed juga memutuskan akan memperlambat program pengetatan kuantitatif mulai bulan depan.
 
Dikutip dari Investing.com, Kamis, 2 Mei 2024, dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada kemajuan lebih lanjut terhadap target inflasi dua persen dari Komite. Komite Pasar Terbuka Federal, FOMC, mengatakan dalam sebuah pernyataan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 5,25 persen sampai 5,50 persen.
 
Sejak pergantian tahun, data inflasi telah mengejutkan ke arah yang lebih tinggi, memaksa para investor untuk menahan diri pada taruhan mereka pada penurunan suku bunga.
 
Para investor sekarang hanya memperkirakan satu penurunan suku bunga tahun ini, menurut Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com, jauh di bawah enam atau tujuh penurunan suku bunga yang terlihat pada awal tahun.
 

Baca juga: The Fed Bakal Pertahankan Suku Bunga Lagi
 

Inflasi masih bandel

 
Dalam konferensi pers setelah pernyataan kebijakan moneter, Powell mengakui kejutan kenaikan data inflasi baru-baru ini kemungkinan besar menunda dimulainya penurunan suku bunga.
 
"Sejauh tahun ini, data belum memberi kami kepercayaan diri yang lebih besar untuk memulai penurunan suku bunga. Kemungkinan, untuk mendapatkan kepercayaan diri yang lebih besar akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya," tutur Powell.
 
The Fed juga mengatakan akan mulai memperlambat pengurangan neraca keuangannya, atau program pengetatan kuantitatif bulan depan, yang diluncurkan pada 2022 untuk memperkecil aset yang dimiliki The Fed pada neraca keuangan.
 
Mulai Juni 2024, The Fed akan mengizinkan sekitar USD25 miliar sekuritas Treasury untuk keluar dari neraca setiap bulan, turun dari laju bulanan saat ini sebesar USD60 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)