Pendiri WCK sebut Israel secara sistematis targetkan mereka. (New York Post)
Marcheilla Ariesta • 4 April 2024 12:35
Washington: Koki selebriti Jose Andres mengatakan, serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan makanannya di Gaza bukan tidak sengaja. Ia menilai Israel menargetkan mereka secara sistematis, mobil demi mobil.
Dalam wawancara bersama Reuters, Andres mengatakan, kelompok amal World Central Kitchen (WCK) yang ia dirikan memiliki komunikasi yang jelas dengan militer Israel, yang menurutnya mengetahui gerakan pekerja bantuannya.
“Ini bukanlah sebuah situasi sial dimana, 'oops', kami menjatuhkan bom di tempat yang salah", kata Andres, dikutip Channel News Asia, Kamis, 4 April 2024.
“Bahkan jika kami tidak berkoordinasi dengan (Pasukan Pertahanan Israel), tidak ada negara demokratis dan militer yang dapat menargetkan warga sipil dan kelompok kemanusiaan,” sambung dia.
Para pekerja bantuan tersebut tewas ketika konvoi mereka dihantam, tak lama setelah mereka mengawasi pembongkaran 100 ton makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.
Militer Israel menyatakan "kesedihan yang mendalam" atas insiden tersebut dan Perdana Menteri Netanyahu menyebutnya tidak disengaja.
Andres mengatakan dia seharusnya berada di Gaza bersama timnya, tetapi karena alasan yang berbeda "tidak dapat kembali lagi ke Gaza".
Tujuh relawan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, WCK, badan amal yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menyebut peristiwa tersebut sebagai "sebuah tragedi."
"Kami mengetahui laporan bahwa anggota tim World Central Kitchen terbunuh dalam serangan IDF saat bekerja untuk mendukung upaya pengiriman makanan kemanusiaan kami di Gaza. Ini adalah sebuah tragedi," kata WCK di media sosial X.
Pernyataan itu muncul setelah lima orang yang bekerja untuk WCK, termasuk empat warga asing, tewas dalam serangan udara Israel di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, kata Kantor Media Pemerintah di Gaza, Senin. Selang beberapa waktu, jumlah korban tewas serangan tersebut bertambah menjadi tujuh orang.
Baca juga: Respons Serangan Israel, WCK: Jangan Pernah Serang Relawan dan Warga Sipil!