Petugas Pengamanan Pilkada Kota Bogor Meninggal di TPS

Jumilah, 40, isteri korban saat ditemui di rumah sakit. Dokumentasi/ Media Indonesia

Petugas Pengamanan Pilkada Kota Bogor Meninggal di TPS

Media Indonesia • 27 November 2024 15:49

Bogor: Seorang petugas pengamanan Pemilihan Kepala Daerah di Kota Bogor meninggal saat bertugas. Peristiwa itu terjadi di Cilubang Lebak, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi, 27 November 2024. 

Ujang Sanjaya, 47, yang juga merupakan Ketua RT, seorang petugas pengamanan meninggal di tempat pemungutan suara (TPS) 01. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Medika Dramaga. Diduga korban meninggal karena kelelahan. 

Jumilah, 40, isteri korban saat ditemui di rumah sakit mengatakan korban tidak memiliki riwayat penyakit. Hanya saja sehari sebelumnya korban minta dikerik. 
 

Baca: KPU Jawa Barat Maksimalkan Sirekap untuk Penghitungan Suara
 
Kronoligisnya menurut Jumilah, pada Selasa siang suaminya kerja menjadi ojek. Setelah itu suaminya pergi ke TPS dan pulang setelah magrib. Kemudian dia mengeluh capek.

"Saya enggak tahu semalam pulang jam berapa. Pagi-pagi setelah sarapan dia ke TPS untuk bertugas. Saya di  kasih tahu sudah di sini (di rumah sakit), sudah meninggal," kata Jumilah di Kota Bogor, Rabu, 27 November 2024. 

Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasasri yang menerima laporan langsung menuju rumah sakit mengkroscek ke rumah sakit dan menemui keluarga korban. 

Hery datang bersama jajaran Forkopimda lainnya seperti Kapolresta Bogor Kota, Dandim 0606 Sutayakencana, Ketua KPU dan Ketua DPRD Kota Bogor. 
 
Hery mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan isteri dan anak, orangtua serta dari pihak rumah sakit dan mendapatkan kronologis kejadian. Pihanya datang  juga untuk memastikan semua hal sudah diurus oleh negara.

"Yang pertama kami dari porkopimda menyampaikan belasungkawa yang sedalam- dalamnya untuk keluarga. Karena yang bersangkutan ini adalah pahlawan demokrasi, wapat disaat bertugas, mudah mudahan sahid," ujar Hery.

Dia mengatakan pihaknya sepakat bersama forkopimda akan melakukan apa yang terbaik untuk membantu alm Ujang beserta keluarganya. Tidak hanya sampai pemakaman, tapi juga santunan dan pengurusan BPJS. 

Sementara terkait mekanisme perekrutan dan pemeriksaan kesehatan petugas, Hery menjelaskan khusus untuk petugas pengamanan di TPS, rekrutmennya ada di kewilayahan.  

"Biasanya itu dari sukarelawan dan juga menawarkan diri dari pihak kelurahan. Kemudian baru dikelola dan diserahkan ke KPU. Memang saya kira ini sangat disayangkan. Tetapi yang bersangkutan secara laporan kita ternyata tidak ada riwayat. Tapi ada keluhan 1 jam sebelumnya sakit badan," ungkapnya.

Peristiwa itu menjadi perhatian, karena proses pilkada masih berlangsung dan masih ada proses penghitungan. Untuk itu pihaknya menghimbau agar semua pihak saling menjaga dan mengingatkan.

"Dengan kejadian ini kita lebih intens mengawasi teman-teman yang ada di TPS termasuk yang ada di pam ini," ujarnya.

Kepada para petugas di TPS dan para sukarelawan, pihaknya mengimbau untuk tidak memaksakan apabila kelelahan.

"Mohon untuk beristirahat. Lapor kepada kpps setempat. Lapor kepada kewilayahan untuk ada penggantian dan sebagainya. Karena medis juga standby, lapor ke medis jika ada keluhan dan sebagainya," ujar Hery.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)