Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (Istimewa)
Lukman Diah Sari • 9 November 2024 18:09
Jakarta: Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon memperkenalkan Kementerian Kebudayaan Indonesia yang baru dibentuk dalam pertemuan para Menteri Kebudayaan G20 di Salvador da Bahia, Brasil. Kementerian Kebudayaan merupakan wujud komitmen Presiden RI Prabowo Subianto untuk menempatkan budaya sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
"Kementerian Kebudayaan pertama ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam pemajuan kebudayaan, mengangkat budaya sebagai landasan pertumbuhan masyarakat dan identitas bangsa. elalui Kementerian Kebudayaan, pemerintah Indonesia bertekad untuk melindungi kekayaan warisan dan keragaman budaya Indonesia, memperkuat persatuan bangsa, serta memajukan citra dan pengaruh Indonesia di dunia melalui diplomasi budaya," papar ,” ujar Fadli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, 9 November 2024.
Fadli menegaskan bahwa pendirian kementerian khusus kebudayaan merupakan langkah penting untuk memastikan budaya tidak hanya sebagai bagian integral dari kehidupan, tetapi juga berkontribusi bagi peradaban global. Hal ini, kata dia, juga sesuai amanat konstitusi kita, UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.
Di hadapan para menteri budaya negara-negara G20, Fadli menyoroti pentingnya kolaborasi budaya dan menegaskan komitmen Indonesia untuk memperluas kerja sama dengan UNESCO dan negara-negara anggota G20. Menurut Fadli, di bawah naungan kementerian ini, Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan pemajuan kebudayaan sebagai agenda prioritas dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
"Budaya adalah elemen penting dalam membangun dialog, mempererat hubungan, serta memperdalam pemahaman dan saling-pengertian antar bangsa. Oleh karena itu, budaya memiliki kekuatan untuk mendorong perdamaian dan mengatasi berbagai tantangan global. Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga modal penting bagi masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Culture for the future,” ungkap Fadli.
Baca: |