Kamala Harris dan Donald Trump akan berhadapan di Pemilu Presiden AS pada 5 November 2024. Foto: The New York Times.
Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2024 17:02
Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS) tidak pernah mendapatkan kenaikan gaji selama 20 tahun.
Artinya, Kamala Harris atau Donald Trump akan mendapatkan gaji yang sama dengan presiden sebelumnya yakni USD400 ribu atau setara Rp6,3 miliar (USD1 = Rp15.828) setiap tahunnya.
Hal ini sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang AS yang dibayarkan setiap bulan. Selain itu, Presiden juga memperoleh tambahan tunjangan sebegai berikut:
- Sebesar USD50 ribu (Rp791,4 juta) untuk biaya (tidak kena pajak).
- Biaya perjalanan USD100 ribu (Rp1,5 miliar).
- Anggaran hiburan sebesar USD19 ribu (Rp300 juta).
Melansir
CBS News, Rabu, 6 November 2024, panglima tertinggi negara itu juga berhak atas tunjangan lain, salah satunya adalah rumah mewah berbayar yang dikenal sebagai Gedung Putih sebagai tempat tinggal.
Adapun antara 1969 dan 2001, terakhir kalinya Kongres menaikkan gaji kepala Eksekutif, Presiden juga mendapatkan USD200 ribu per tahun. Dalam sidang pada 1999 tentang usulan menaikan gaji, disebutkan kompensasi untuk "salah satu pekerjaan yang paling sulit, menuntut, dan terpenting" tidak naik dalam tiga dekade, sementara gaji kepala eksekutif sektor swasta melonjak.
Pakar reformasi pemerintah Paul C. Light mendukung kenaikan gaji presiden. "Setidaknya untuk memberi sinyal sistem politik Amerika menghargai kepala eksekutifnya sehingga sesekali menaikkan gaji pokoknya," kata dia.
Berapa penghasilan presiden AS di masa lalu?
Secara historis, gaji tahunan presiden jauh lebih bernilai jika memperhitungkan inflasi.
Berikut ini adalah penghasilan presiden per tahun selama periode sejarah sebelumnya, menurut data University of Michigan, dikutip "Guide to the Presidency" dari Congressional Quarterly. Berapa nilai gaji tersebut - dalam dolar saat ini-, setelah disesuaikan dengan inflasi dan berdasarkan perhitungan dari
Officialdata.org, dicatat dalam tanda kurung:
- 1789: USD25 ribu (USD895.741).
- 1873: USD50 ribu (USD1,3 juta).
- 1909: USD75 ribu (USD2,6 juta).
- 1949: USD100 ribu - ditambah biaya kena pajak USD50 ribu (USD1,3 juta).
- 1969: USD200 ribu - ditambah biaya kena pajak USD50 ribu (USD1,7 juta).
Wakil Presiden AS Kamala Harris (kanan) dalam acara debat dengan eks presiden Donald Trump pada September 2024. (EPA)
Lebih banyak uang dalam memoar
Perlu dicatat, presiden tetap menerima gaji dari pemerintah federal setelah meninggalkan Gedung Putih. Sejak 1958, mantan presiden telah memperoleh pensiun tahunan, yang kini jumlahnya mencapai lebih dari USD200 ribu.
Mereka juga memperoleh ruang kantor di tempat pilihan mereka dan biaya perjalanan, menurut Undang-Undang Mantan Presiden pada 1958.
Presiden AS juga biasanya memperoleh lebih banyak uang saat mereka meninggalkan jabatan melalui penjualan buku, menjadi pembicara di suatu acara, kesepakatan media, dan usaha menguntungkan lainnya.
Ulysses S. Grant adalah presiden AS pertama yang menulis memoar, yang terkenal karena diselesaikan hanya beberapa hari sebelum kematiannya pada 1885. Hampir setiap presiden modern, kecuali Franklin Delano Roosevelt dan John F. Kennedy, yang keduanya meninggal saat menjabat, telah menulis memoar.
"Dari sanalah banyak uang berasal setelah mereka menjadi presiden. Memoar tertulis telah menghasilkan jutaan dolar bagi mereka," ujar salah satu ketua Program Sejarah Lisan Presiden di Miller Center di Universitas Virginia, Barbara Perry, kepada CBS MoneyWatch. (
Ridini Batmaro)