Masjid Ibrahimi di Tepi Barat dilarang diakses untuk warga Muslim Palestina. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 9 October 2024 17:05
Hebron: Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat akan tetap ditutup oleh Israel selama empat hari untuk mengizinkan pemukim ilegal merayakan hari raya Sukkot dan Yom Kippur. Penutupan dilakukan mulai Rabu 9 Oktober ini untuk Muslim Palestina.
"Penguasa pendudukan Israel menutup masjid pada hari Rabu untuk merayakan hari raya Sukkot dan Yom Kippur," kata Direktur Masjid Ibrahimi, Moataz Abu Sneineh kepada Anadolu.
Ia mengatakan, situs tersebut akan tetap terbuka bagi para pemukim Israel untuk melakukan ritual Talmud dan menyelenggarakan perayaan.
"Masjid akan tetap ditutup (bagi jamaah Palestina) hingga Sabtu malam," imbuh Abu Sneineh.
Para pemukim akan merayakan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi, mulai Kamis malam.
Masjid Ibrahimi, yang terletak di kota tua Hebron, berada di bawah kendali Israel, dengan ratusan pemukim ilegal tinggal di daerah tersebut, dijaga oleh tentara Israel.
Sejak 1994, setelah pembantaian oleh seorang pemukim ilegal yang mengakibatkan tewasnya 29 jamaah Palestina, Israel telah membagi masjid tersebut, mengalokasikan 63 persen ruang untuk jamaah Yahudi dan 37 persen untuk Muslim.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah merenggut hampir 42.000 nyawa warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Menurut sumber-sumber Palestina, sedikitnya 745 warga Palestina telah tewas, dan hampir 6.200 orang terluka di wilayah yang diduduki selama periode yang sama.
Situasi terus memburuk menyusul pendapat penting oleh Mahkamah Internasional pada 19 Juli, yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menyerukan evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.