Ilustrasi kompor listrik. Foto: Dokumen PLN
Annisa ayu artanti • 18 January 2024 20:39
Jakarta: Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengusulkan agar transisi energi dimulai dari masyarakat kalangan menengah ke atas.
Ia beralasan masyarakat menengah ke atas memiliki daya beli yang lebih baik, sehingga proses transisi terimplementasi lebih baik tanpa hambatan masalah keuangan.
"Menurut kami, transisi energi ini harusnya dimulai dari orang menengah ke atas, orang yang sudah mampu menggunakan kompor listrik, yang sudah mampu membeli pertamax turbo," ujar Djoko dalam Konferensi pers capaian kinerja DEN tahun 2023 dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis, 18 Januari 2024.
Djoko juga mencontohkan beberapa produk energi yang bisa dipakai oleh masyarakat kelas menenagah atas yaitu bensin sawit dengan harga sekitar Rp15 ribu per liter. Bahan bakar itu memiliki RON 120 yang jauh lebih baik kualitasnya dari pertamax turbo yang harganya Rp15.350.
Selain itu, penggunaan kompor induksi yang harusnya juga dimulai dari masyatrakat yang mampu.
Djoko mengungkapkan, program kompor induksi (listrik) harusnya diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.
"Kompor induksi (listrik) itu dimulai jangan dari orang miskin, justru dari orang kaya, menengah ke atas. Bensin juga begitu, karena masyarakat miskin daya belinya masih rendah jadi ya ga mulai-mulai transisi sampai sekarang, angkanya rendah terus," lanjut Djoko.
Kompor induksi kembali dikaji untuk dilaksanakan
Djoko menginformasikan program pembagian kompor induksi yang sempat dihentikan dikaji kembali untuk kembali dilaksanakan.
"Jadi kemarin yang sempat dihentikan coba dikaji lagi, dimulai lagi. Dimulai yang bisa kita laksanakan. Mudah-mudahan kompor induksi bisa dimulai lagi," ungkap Djoko.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, sambil menunggu hasil kajian pemberian kompor listrik, pemerintah menggantinya dengan memberikan alat memasak listrik (
rice cooker) yang lebih murah harganya dan dapat digunakan untuk memasak.
"Permen ESDMnya sudah keluar untuk pembagian
rice cooker 500 ribu tergetnya. Kenapa
rice cooker? Karena itu paling bisa dimplentasikan. Kita tinggal beli, harganya juga lebih murah dari kompor listrik, dengan harga di bawah satu juta bisa dapat lebih banyak," jelas Djoko.