Harga Emas Terkoreksi Jelang Nataru

Ilustrasi emas. Foto: Unsplash.

Harga Emas Terkoreksi Jelang Nataru

Husen Miftahudin • 24 December 2024 09:01

Chicago: Pergerakan harga emas berbeda dengan logam mulia lainnya pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Aksi ambil ujung menyusul libur panjang serta penguatan dolar membuat emas mengalami koreksi yang cukup signifikan.

Mengutip Investing.com, Selasa, 24 Desember 2024, emas berbeda dengan logam lainnya yang justru bergerak menguat. Harga emas spot turun 0,4 persen menjadi USD2.611,17 per ons.

Sementara kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar 0,6 persen ke USD2.628,20 per ons.

Di sisi lain, perak naik 0,5 persen menjadi USD29,67 per ons, platinum naik 1,2 persen menjadi USD937,65 per ons, sedangkan paladium naik 1,1 persen menjadi USD931,10 per ons.

Vice President Zaner Metals Peter Grant mengatakan penguatan dolar menjadi faktor utama dalam menekan harga emas. Dolar yang tinggi membuat komoditas ini lebih sulit dibeli oleh investor luar dari AS.

"Dolar yang kuat menjadi faktor utama yang menekan harga emas," ujarnya.
 
Baca juga: Dolar AS Tergelincir, Harga Emas Mulai Pulih


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Ekspektasi penundaan suku bunga jadi perhatian


Imbal hasil obligasi yang terus meningkat juga mengurangi daya tarik emas yang tidak menawarkan imbal hasil.

Adanya ekspektasi penundaan suku bunga juga turut menjadi perhatian. Federal Reserve (The Fed) diprediksi akan menahan hal tersebut menyusul data inflasi yang tergolong terkendali.

Meski turun jelang penutupan akhir tahun, emas tetap menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun ini. Harga emas dalam setahun terakhir setidaknya telah naik 27 persen.

Faktor pendorong kenaikan sepanjang tahun beragam mulai dari pembelian besar-besaran oleh bank sentral hingga ketegangan geopolitik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)