Rutan Kelas 1 Semarang Akui Kecolongan Ada Napi Konsumsi Sabu

Semarang: Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Semarang mengakui adanya sejumlah narapidana yang sedang menjalani hukuman di rutan tersebut positif menggunakan narkoba. Penyelidikan kasus ini masih berjalan untuk mengungkap masuknya barang terlarang itu.

Kasus ini terungkap setelah  Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah mengungkapkan ada sejumlah narapidana yang sedang menjalani proses hukuman positif menggunakan narkoba. Para narapidana tersebut telah dipindahkan ke lapas Nusakambangan, namun kasus ini tetap mendapatkan perhatian serius dari penegak hukum.

"Betul ada sembilan orang positif narkoba, kami masih menyelidiki," kata Kepala Rutan Kelas l Semarang Eddy Junaedi.

Berdasarkan pemeriksaan pihak Rutan dan BNNP Jawa Tengah, ada sembilan narapidana positif menggunakan narkoba jenis sabu dan pil koplo. Setelah dinyatakan positif kemudian mereka dipindahkan ke ruang tahanan khusus agar tidak bercampur dengan tahanan lainnya. Namun pemindahan ini, ungkap Eddy Junaedi, sempat membuat suasana tidak kondusif karena para tahanan positif narkoba itu membuat keributan dengan berteriak-teriak sehingga mengganggu situasi.
 

Baca: Polres Labuhanbatu Gagalkan Peredaran 20 Kg Sabu dan 38 Ribu Pil Ekstasi

Terkait dengan masuknya narkoba ke dalam rutan hingga dikonsumsi narapidana, Eddy Junaedi mengatakan hal itu masih diselidiki, namun diduga barang larangan di dalam rutan itu masuk melalui barang titipan pengunjung. "Kami kecolongan, karena selama ini pemeriksaan barang hanya dilakukan secara manual," tambahnya.

Eddy memastikan bahwa warga binaan yang terbukti menggunakan narkoba akan menerima sanksi disiplin berupa pencatatan dalam Register F, sehingga akan memengaruhi hak-hak mereka, seperti remisi dan asimilasi karena hal ini tidak dapat ditoleransi. Sebelumnya Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jawa Tengah Kombes Trisaksono Trisno Adji mengungkapkan temuan ada 16 orang penghuni Rutan Kelas l Semarang terbukti positif menggunakan narkoba setelah dilakukan pengetesan terhadap mereka, sehingga dikakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Diharapkan penyelidikan ini akan dapat terbongkar semua dugaan peredaran narkoba dilingkungan rumah tahanan tersebut," kata Trisaksono Trisno Adji