Meski Melambat, Pertumbuhan Kredit Masih Double Digit

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. Foto: Tangkapan layar/Naufal Zuhdi.

Meski Melambat, Pertumbuhan Kredit Masih Double Digit

Naufal Zuhdi • 2 November 2024 12:22

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga sampai dengan September 2024 lalu. 

"Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,85 persen year on year, sebelumnya adalah 11,40 persen menjadi Rp7.579,25 triliun," ucap Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Oktober 2024, dikutip Sabtu, 2 November 2024.

Di sisi lain, lanjut dia, dana pihak ketiga atau DPK perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,04 persen year on year (yoy) di Agustus yang lalu sebesar 7,01 persen menjadi sebesar Rp8.720,78 triliun dengan Giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.


(Ilustrasi kredit perbankan. Foto: MI)

Di sisi lain, Dian menyebut likuiditas industri perbankan pada Agustus 2024 dinilai sangat memadai dengan rasio alat liquid non-core deposit (ALNCD) dan alat liquid kepada dana pihak ketiga (ALDPK) masing-masing sebesar 112,66 persen dan 25,40 persen dan masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. 

"Sementara itu, kualitas kredit juga tetap terjaga dengan rasio NPL growth sebesar 2,21 persen. Sementara Agustus yang lalu tercatat sebesar 2,26 persen," imbuh dia.
 

Baca juga: OJK Pastikan Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga
 

Risiko kredit turun


Kemudian, Dian juga menyampaikan loan at risk (LAR) perbankan juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,11 persen di mana pada Agustus yang lalu tercatat sebesar 10,17 persen.
 
"Rasio LAR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019," bebernya.

Secara umum, sambung Dian, tingkat return of asset (ROA) perbankan tercatat meningkat ke 2,73 persen, di mana sebelumnya pada Agustus tercatat sebesar 2,69 persen.

"Hal ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilient dan stabil. Hal ini juga tercermin dari permodalan atau CAR yang tinggi dan meningkat menjadi 26,85 persen," papar dia.

"Sementara Agustus yang lalu tercatat ada di kisaran 26,69 persen dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah ketidakpastian global dewasa ini," terang Dian menjelaskan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)