Dubes Israel untuk PBB Dikecam Usai Kenakan Lencana Bintang Nazi

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan. Foto: Associated Press

Dubes Israel untuk PBB Dikecam Usai Kenakan Lencana Bintang Nazi

Marcheilla Ariesta • 6 November 2023 17:50

New York: Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengenakan bintang kuning pada sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) baru-baru ini. Ia mengatakan, langkah ini “mengejutkan” badan tersebut agar mengutuk Hamas.

 

Tindakannya menuai teguran bahkan dari dalam negeri.

 

Pilihan Gilad Erdan pekan lalu untuk mengenakan lencana tersebut, dengan cepat dikritik oleh Yad Vashem, monumen peringatan Holocaust Israel, yang mendesaknya untuk mengenakan bendera Israel sebagai gantinya.

 

Lencana itu melambangkan penindasan terhadap orang-orang Yahudi sejak penerapannya di Eropa yang diduduki Nazi.

 

“Tindakan ini mempermalukan para korban Holocaust dan juga negara Israel,” kata ketua peringatan tersebut Dani Dayan dalam postingan berbahasa Ibrani di X, dilansir dari AFP, Senin, 6 November 2023.

 

Namun, Erdan membela tindakan tersebut dan kembali mengecam DK PBB karena ‘diam’ atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pejuang Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

 

“Saya hanya ingin menekankan bahwa tujuan saya pertama-tama adalah untuk mengejutkan DK PBB,” kata Erdan tentang pilihan kontroversialnya untuk memakai bintang tersebut.

 

DK PBB yang beranggotakan 15 orang yang terpecah belah dan belum mengadopsi satu resolusi pun mengenai serangan tersebut atau keputusan Israel untuk melancarkan perang balasan terhadap Hamas.

 

“Saya ingin mengejutkan mereka. Saya ingin mengingatkan mereka akan sikap diam mereka dan saya ingin menyampaikan pesan bahwa kita –,tidak seperti di masa lalu,– kita tidak lemah seperti saat Holocaust,” kata Erdan.

 

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 9.770 warga Palestina tewas, sebagian besar warga sipil. Hamas yang berkuasa di Gaza menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.400 warga Israel dan menyandera 240 orang.

 

Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas, mengebom Gaza dan melancarkan invasi darat di utara wilayah yang terkepung.

 

Selama berminggu-minggu DK PBB terpecah oleh perpecahan mengenai perang dan dampaknya, serta menolak empat rancangan resolusi mengenai konflik tersebut. Beberapa teks diblokir oleh Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, karena tidak menyebutkan hak Israel untuk membela diri.

 

Pernyataan lain yang disampaikan oleh Amerika dihalangi oleh Rusia dan Tiongkok khususnya karena mereka tidak secara jelas menyerukan gencatan senjata.

 

Mengingat kebuntuan tersebut, Majelis Umum PBB pada Jumat lalu mengadopsi resolusi tidak mengikat yang meminta “gencatan senjata kemanusiaan segera,” namun tidak menyebut Hamas. Meski begitu, Erdan pada Minggu memperingatkan bahwa Israel tidak akan mundur.

 

“Kami akan terus berjuang tanpa gencatan senjata damai sampai kami memberantas Hamas,” pungkas Erdan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)