Uni Eropa Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan 100 Orang di Sekolah Gaza

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. (EPA-EFE)

Uni Eropa Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan 100 Orang di Sekolah Gaza

Willy Haryono • 11 August 2024 15:48

Brussels: Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell melayangkan kecaman keras pada hari Sabtu kemarin menyusul laporan serangan Israel yang menewaskan lebih dari 100 orang di sebuah sekolah di Jalur Gaza.

"Mengerikan melihat foto-foto dari sekolah yang menampung warga Palestina di Gaza yang terkena serangan Israel, dengan adanya laporan puluhan korban Palestina,” tulis Borrell di media sosial X dan dilansir Anadolu Agency pada Minggu, 11 Agustus 2024

Setidaknya 100 orang tewas dan beberapa lainnya cedera saat pesawat Israel menargetkan warga Palestina yang sedang melaksanakan salat subuh di Sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj.

Borrell menekankan bahwa tidak ada pembenaran untuk pembantaian semacam itu, khususnya yang menargetkan lembaga pendidikan yang dimaksudkan sebagai tempat penampungan bagi warga sipil.

Dia menyoroti jumlah korban yang mengkhawatirkan sejak konflik dimulai pada awal Oktober, dengan laporan yang menunjukkan lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas.

"Kami menyesalkan & mengutuk penolakan Menteri (Bezalel) Smotrich – yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Israel – terhadap kesepakatan," tutur Borrell.

Smotrich, yang memimpin partai Zionisme Religius sayap kanan di Israel, mengecam usulan gencatan senjata di Gaza pada hari Jumat sebagai "jebakan berbahaya" karena akan menciptakan "simetri delusi" antara sandera Israel dan "teroris pembunuh Yahudi yang tercela" yang akan dibebaskan.

Borrell menegaskan kembali bahwa gencatan senjata tetap menjadi "satu-satunya cara untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan mengamankan pembebasan para sandera."

Sementara itu, Belgia juga mengutuk serangan tersebut.

"Perang ini harus segera dihentikan. Menargetkan infrastruktur sipil melanggar hukum internasional dan tidak dapat diterima," tulis Menteri Luar Negeri Hadja Lahbib di X.

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.

Baca juga:  Sekolah Gaza Kembali Diserang Israel, UE: Sampai Kapan Warga Sipil Jadi Korban?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)