AS Desak Penghentian Perang antara Israel dan Hizbullah

Kehancuran akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon. (EPA-EFE)

AS Desak Penghentian Perang antara Israel dan Hizbullah

Medcom • 22 October 2024 13:15

Beirut: Amerika Serikat (AS) menyerukan agar konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah segera diakhiri "secepat mungkin." Dalam pernyataan pada Senin kemarin itu, AS juga mendesak penegakan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengharuskan Hizbullah, kelompok asal Lebanon yang didukung Iran, untuk menarik diri dari Lebanon selatan.

Pernyataan ini muncul di tengah intensifikasi serangan Israel yang telah berlangsung hampir sebulan di Lebanon, termasuk target-target yang berhubungan dengan keuangan Hizbullah. Sementara itu, serangan di Gaza tetap berlanjut setelah lebih dari satu tahun konflik berkepanjangan.

Utusan AS, Amos Hochstein, yang tengah berada di Beirut, menekankan bahwa masa depan Lebanon seharusnya tidak terikat pada konflik lain di kawasan ini.

"Mengaitkan masa depan Lebanon dengan konflik lain bukanlah kepentingan rakyat Lebanon," kata Amos Hochstein dikutip dari CNA, Selasa, 22 Oktober 2024.

Ia juga mengingatkan bahwa Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menghentikan perang Israel-Hizbullah pada 2006, seharusnya menjadi dasar untuk gencatan senjata baru. Namun, ia mencatat bahwa pihak-pihak terkait belum berupaya cukup untuk menerapkan resolusi tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken direncanakan memulai tur ke Timur Tengah, dengan fokus utama mencapai gencatan senjata di Gaza di tengah kekhawatiran akan meluasnya perang.

Israel, dalam upayanya melindungi perbatasan utara, telah melancarkan serangan terhadap Hizbullah dan memperluas operasi militer dari Gaza ke Lebanon.

Sementara itu, laporan dari kementerian kesehatan Lebanon menyebutkan bahwa serangan Israel di Baalbek menewaskan enam orang, termasuk seorang anak. Di sisi lain, laporan dari lembaga berita nasional Lebanon mengungkapkan bentrokan berat di daerah perbatasan, di mana Hizbullah meluncurkan serangan roket sebagai respons terhadap serangan Israel.

Hampir sebulan pertempuran telah menewaskan setidaknya 1.470 orang di Lebanon. Sementara di Gaza, angka kematian akibat serangan Israel telah mencapai 42.603 orang, sebagian besar di antaranya warga sipil.

PBB mendesak semua pihak untuk menghormati hak asasi manusia, setelah melaporkan bahwa serangan Israel menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur sipil. Jerman juga meminta Israel untuk memberikan penjelasan atas insiden yang melibatkan misi penjaga perdamaian PBB.

Dalam situasi yang semakin mencekam, banyak warga sipil di Gaza melarikan diri dari kekerasan, sementara pangan semakin langka. PBB memperingatkan risiko kelaparan yang mengancam kehidupan ribuan orang yang terjebak di wilayah konflik.

Ketegangan di kawasan Timur Tengah terus meningkat, menandakan perlunya upaya diplomatik yang mendesak untuk menghentikan pertumpahan darah dan memulihkan stabilitas. (Angel Rinella)

Baca juga:  Israel Ajukan Syarat Akhiri Perang Lebanon, Ini Tuntutannya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)