Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Foto: Medcom.id
M Ilham Ramadhan Avisena • 20 August 2024 13:17
Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menuturkan berdasarkan data McKinsey & Company 2023, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) generatif dapat mendongkrak pendapatan perbankan hingga 4,7 persen.
"Pemanfaatan AI generatif pada industri perbankan diproyeksi memberikan kenaikan pendapatan sekitar 2,8 persen hingga 4,7 persen lebih tinggi dibandingkan industri lainnya seperti farmasi, pendidikan, telekomunikasi, dan lainnya," ujar Dian dalam kegiatan Peluncuran Buku Panduan Resiliensi Digital di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.
Dian menerangkan perbankan dapat diuntungkan dengan penerapan AI generatif dalam kecepatan layanan dan menekan biaya operasional sehingga bisa dilakukan efisiensi. Manfaat lain ialah menyediakan layanan yang responsif dan cepat untuk pelanggan.
"Teknologi AI ini bisa meningkatkan efisiensi dalam kegiatan perbankan. Biaya (operasional) yang mahal bisa menjadi murah. Dari sisi konsumen, mereka juga tidak mau lagi antre-antre untuk menerima jasa pelayanan perbakan dan lain sebagainya," jelas dia.
Selain itu, digitalisasi memungkinkan industri perbankan untuk berkolaborasi dengan sektor lainnya melalui interkoneksi dalam suatu ekosistem digital. Hal tersebut menuntut sistem perbankan untuk resiliensi.
"Karena tanpa adanya resiliensi sistem perbankan, maka satu serangan siber pada titik-titik koneksi dapat mempengaruhi kelangsungan operasional dan usaha bank," tambah Dian.
Baca juga: OJK: 0,3% Nasabah Jiwasraya Tolak Skema Restrukturisasi |