Krisis Air Bersih Mulai Melanda Kabupaten Bantul

Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat sejumlah wilayah mengalami kekurangan air bersih. Warga di sejumlah desa tersebut sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. 

"Sebanyak tiga permintaan bantuan air bersih sudah kami distribusikan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol, pada Kamis, 18 Juli 2024. 

Warga yang sudah mengajukan bantuan air bersih ada di Kecamatan Dlingo dan Kecamatan Pajangan. Warga meminta bantuan satu tangki air bersih. 

Selain Desa Dlingo, warga di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo meminta pasokan 4 tangki air bersih. Adapun di Kecamatan Pajangan, pasokan air bersih diberikan empat tangki ke sebuah pondok pesantren. 
 

Baca juga: 5 Kecamatan di Gunungkidul Dilanda Kekeringan

"Permintaan (bantuan) air bersih lebih karena kerusakan mesin (pompa air). Ada juga karena kedalaman air tanahnya berkurang," ujarnya. 

Selama ini, Kecamatan Dlingo dan Pajangan masuk dalam kawasan terdampak kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, ada pula Kecamatan Imogiri, Kasihan, Pleret, Pundong, dan Sedayu. 

Sejumlah kecamatan itu tak seluruhnya kekeringan. Kekurangan air bersih biasanya terjadi di beberapa desa dengan kondisi minim atau terbatasnya sumber air. 

"Kalau untuk daerah aman (tidak terdampak kekurangan air akibat kemarau) seperti (Kecamatan) Bantul, Jetis, Kretek, Sanden, Sewon, dan Srandakan," ujarnya. 

Sebelumnya, Kabupaten Gunungkidul sudah lebih dulu kekurangan air bersih di beberapa titik. BPBD DIY memperkirakan situasi itu bakal di susul sejumlah wilayah lain, di antaranya Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. BPBD DIY akan terlibat memberikan pasokan air bersih saat wilayah kabupaten kehabisan pendanaan.