Waduh! Kondisi Ekonomi Global Belum Pulih, 95 Negara Jadi Pasien IMF

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: MI/Ramdani

Waduh! Kondisi Ekonomi Global Belum Pulih, 95 Negara Jadi Pasien IMF

Faustinus Nua • 30 July 2024 20:36

Jakarta: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan kondisi ekonomi global saat ini belum benar-benar pulih. Mulai dari perang dagang, pandemi, hingga konflik geopolitik telah memperburuk situasi ekonomi di hampir semua negara.

Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara. Tidak heran, kata Bahlil, ada sekitar 95 negara mengajukan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF), atau sebagai 'pasien IMF'.

"Kita tahu ekonomi global tidak sedang baik-baik saja. Bapak/ibu semua kondisi tidak baik-baik saja. Saudara 95 negara yang menjadi pasien IMF, sudah 95 negara dan ini menjadi lampu kuning bagi kondisi ekonomi global," ujar Bahlil dalam acara The 1st Hipmi Womenpreneur Conference, Selasa, 30 Juli 2024.

Dijelaskannya, kondisi tersebut berawal dari panasnya hubungan dagang atau perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat dimulai pada 2016. Perang dagang belum usai, muncul pandemi covid-19 yang melanda hampir semua negara.

"Itu pandemi belum selesai yang membuat konsensus global, perang Ukraina-Rusia tambah membuat galau semua. Perang Rusia-Ukraina belum selesai perang di Timur Tengah Palestina-Israel. Akhirnya apa pertumbuhan ekonomi global di bawah tiga persen dan itu sudah dikoreksi," ucapnya.
 

Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Jepang
 

Ekonomi RI jadi yang terbaik di G20


Meski demikian, kata Bahlil, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu melewati tantangan ekonomi global tersebut. Menurutnya, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif di masa-masa sulit tersebut.

"Dari sekian tantangan, Indonesia mempunyai harapan kenapa 2023 pertumbuhan ekonomi kita masih lima persen lebih dengan inflasi di angka dua persen. Pertumbuhan ekonomi kita ada pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia dalam negara G20," ucap Bahlil menegaskan.

Salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah instrumen investasi. Pemerintah terus mendorong peningkatan investasi melalui berbagai kebijakan. Bahkan saat ini investasi di Indonesia cukup merata alias tidak hanya berpusat di Pulau Jawa saja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)