BI Ungkap Kebutuhan Dana 'Jumbo' untuk Hilirisasi: Model Bisnis Harus Komersial!

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: dok BI.

BI Ungkap Kebutuhan Dana 'Jumbo' untuk Hilirisasi: Model Bisnis Harus Komersial!

Ade Hapsari Lestarini • 29 November 2025 00:40

Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan program hilirisasi dan industrialisasi memerlukan pembiayaan besar. Adapun dana tersebut sebagian besar dari Danantara dan swasta, perbankan, pasar modal, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Sementara pembiayaan lainnya sebagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan batasan defisit fiskal dan fokus untuk program sosial dan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, kata Perry, perlu model bisnis yang secara komersial menguntungkan. Baik itu dari sisi hukum dan kebijakan, kelayakan proyek, sumber pembiayaan, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Bank Indonesia mendukung pembiayaan program hilirisasi dan industrialisasi, koordinasi erat KSSK. Melalui pembelian obligasi berkualitas tinggi di pasar sekunder. Fasilitas lindung nilai hingga sekuritisasi di pasar uang," kata Perry, saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 bertema Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan, di Jakarta, Jumat malam, 28 November 2025.


Ilustrasi. Foto: dok MI
 

 

Akselerasi ekonomi digital


Di sisi lain, dalam memperkuat ekonomi Indonesia, perlu adanya sinergi untuk mengakselerasi ekonomi digital Nasional. Mulai dari infrastruktur, transformasi, inovasi, pemerintahan digital, keamanan siber, hingga pelindungan konsumen. Selain itu, Bank Indonesia terus mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Mulai dari QRIS hingga digitalisasi bansos dan transaksi keuangan daerah.

"Efektivitas kerja sama investasi dan perdagangan penting. Mendukung program hilirisasi dan kebutuhan pembiayaannya. Fokus pada bilateral dan regional. Bank Indonesia mendukung kerja sama internasional. Memperluas Local Currency Transactions, hingga sistem pembayaran digital antarnegara," jelas dia.

"Dengan sinergi kelima kebijakan transformasi ekonomi nasional tersebut, InsyaAllah Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan berdaya tahan. Stabilitas terjaga. Hilirisasi dan industrialisasi dalam Asta Cita akan mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Demikian pula, program sosial dan ekonomi kerakyatan seperti MBG, KDMP, perumahan rakyat, dan lainnya. Untuk itu, kami mohon arahan Bapak Presiden," ujar Perry.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)