Gedung Diperiksa, Korban Tewas di Apartemen Hong Kong Bertambah jadi 159

Warga yang mengungsi dari apartemen yang terbakar di Hong Kong. Foto: The New York Times

Gedung Diperiksa, Korban Tewas di Apartemen Hong Kong Bertambah jadi 159

Fajar Nugraha • 4 December 2025 05:55

Hong Kong: Korban tewas akibat kebakaran terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir meningkat menjadi 159 setelah semua blok perumahan yang terdampak telah digeledah. Polisi memperingatkan bahwa angka tersebut mungkin belum final.

Kebakaran pekan lalu melanda Wang Fuk Court di distrik Tai Po di utara kota, menjadikannya kebakaran bangunan tempat tinggal paling mematikan di dunia sejak 1980.

Polisi mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan masih dapat direvisi karena petugas telah menemukan "diduga tulang manusia" yang memerlukan uji forensik.

Para pelayat terus berdatangan ke sebuah taman kecil di dekat gedung-gedung yang hangus pada hari Rabu, meletakkan ratusan karangan bunga dan catatan kenangan untuk para korban – yang termuda berusia satu tahun, dan yang tertua berusia 97 tahun.

"Saya harap orang-orang dapat datang ke sini untuk meredakan duka mereka," kata pengunjung Sarah Lam, menambahkan bahwa para korban menderita "banyak ketidakadilan".

"Saya harap kebenaran segera terungkap agar mereka tidak perlu meninggalkan dunia ini dengan membawa duka yang tak beralasan," ujar Lam, dikutip dari Channel News Asia, Kamis 4 Desember 2025.

Beberapa bagian taman dihiasi dengan barisan burung bangau origami warna-warni, dan para relawan membagikan kertas dan pena.

Forrest Li, 26, menggambarkan lokasi tersebut sebagai "jembatan", yang memungkinkan "komunikasi dan ungkapan duka melalui hubungan tak terucapkan ini" dengan para korban.

Jaring pengaman

Penghuni satu-satunya menara yang tidak terdampak diizinkan untuk pulang sebentar pada hari Rabu untuk mengambil barang-barang mereka.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kebakaran di kompleks perumahan tersebut, yang sedang menjalani renovasi besar-besaran, kemungkinan diperparah oleh penggunaan jaring pengaman yang tidak memenuhi standar ketahanan api.

Api dengan cepat membakar permukaan blok-blok apartemen, yang dibungkus dengan perancah bambu, jaring pengaman, dan papan busa.

Sekretaris Pembangunan Bernadette Linn pada hari Rabu memerintahkan semua bangunan di Hong Kong yang sedang menjalani pemeliharaan besar-besaran untuk melepas jaring pengaman mereka paling lambat hari Sabtu.

Polisi sebelumnya telah menangkap total 15 orang, termasuk para petinggi perusahaan konstruksi, atas dugaan pembunuhan.

Enam orang lainnya telah ditangkap atas tuduhan berbeda, yaitu alarm kebakaran kompleks perumahan yang tidak berfungsi saat kebakaran terjadi, kata polisi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)