Polda Jatim Bentuk Satgas Premanisme untuk Amankan Ruang Publik Jelang Nataru

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avian, memimpin dalam apel besar Satgas Premanisme di Mapolda Jatim di Surabaya. (MTVN/Amal)

Polda Jatim Bentuk Satgas Premanisme untuk Amankan Ruang Publik Jelang Nataru

Amaluddin • 10 December 2025 15:07

Surabaya: Polda Jawa Timur membentuk Satgas Premanisme sebagai langkah cepat merespons lonjakan kejahatan jalanan, yang menunjukkan tren peningkatan. Satgas khusus ini diproyeksikan menjadi tameng utama dalam menjaga keamanan publik jelang Operasi Lilin Semeru 2025. 

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto menegaskan bahwa pembentukan satgas ini bukan hanya untuk penindakan semata. Satgas dibentuk sebagai upaya menyeluruh guna memulihkan rasa aman masyarakat di ruang-ruang publik, terutama menjelang momen Natal dan Tahun Baru yang rawan kriminalitas.

"Kami tidak ingin masyarakat hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah oknum yang memaksakan kehendak. Satgas ini dibentuk untuk memastikan Jatim tetap aman dan nyaman," kata Nanang, dalam apel besar Satgas Premanisme di Mapolda Jatim di Surabaya, Rabu, 10 Desember 2025.
 


Data Polda Jatim menunjukkan tren kejahatan meningkat sebesar 7,66 persen. Lonjakan paling signifikan terjadi pada kasus yang melibatkan senjata tajam dan senjata api, yang tercatat naik hingga 175 persen.

Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena berkaitan dengan pola kejahatan jalanan yang bersifat spontan. Kejahatan tersebut juga brutal dan sulit diprediksi.


Apel Satgas Premanisme di Mapolda Jatim di Surabaya. (MTVN/Amal)


Satgas Premanisme akan bergerak menyasar tujuh titik kerawanan yang selama ini menjadi keluhan terbesar masyarakat. Titik-titik tersebut meliputi pemerasan dan pemalakan, debt collector ilegal, pungutan liar, preman penganiayaan, preman pengeroyokan, kekerasan terkait perguruan pencak silat, serta kelompok gangster.

Nanang menekankan pentingnya pola kerja yang tegas, terukur, dan humanis. Pihaknya juga tetap menerapkan pendekatan persuasif terhadap kelompok masyarakat yang rentan terlibat aksi premanisme.

"Kita bekerja dengan ikhlas, tegas, dan humanis. Tidak ada kompromi bagi pelaku kejahatan yang mengganggu keamanan publik,” ujar Nanang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)