Pasukan AS memimpin koalisi melawan ISIS. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 December 2025 10:31
Washington: Dua tentara Amerika Serikat dan seorang penerjemah sipil asal AS tewas dalam sebuah penyergapan oleh seorang pria bersenjata dari kelompok Islamic State (IS) di Suriah, demikian disampaikan Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).
Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebutkan tiga personel militer AS lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut. Pelaku penyerangan dilaporkan berhasil “dilibatkan dan ditembak mati” di lokasi kejadian.
Dikutip dari BBC, Minggu, 14 Desember 2025, Presiden AS Donald Trump menulis di media sosial bahwa insiden tersebut merupakan “serangan ISIS” terhadap Amerika Serikat dan Suriah, serta menegaskan akan ada “pembalasan yang sangat serius." Pemerintah Suriah juga telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam serangan itu.
Identitas para korban tewas untuk sementara tidak diungkapkan selama 24 jam hingga keluarga terdekat mereka diberi tahu, menurut CENTCOM.
Dalam unggahan di platform X, CENTCOM, yang mengoordinasikan operasi militer AS di Eropa, Afrika, dan Indo-Pasifik, menyatakan serangan tersebut merupakan “hasil penyergapan oleh seorang penyerang ISIS tunggal." Seorang pejabat Pentagon menambahkan bahwa penilaian awal menunjukkan serangan itu “kemungkinan besar” dilakukan oleh kelompok Islamic State.
Namun, kelompok Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris menyebutkan bahwa pelaku serangan merupakan anggota pasukan keamanan Suriah. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan identitas pelaku juga belum diumumkan secara resmi.
Penyergapan terjadi di Palmyra, wilayah di bagian tengah Suriah, saat para tentara AS sedang “melakukan pertemuan dengan tokoh kunci”, menurut juru bicara Pentagon, Sean Parnell. Ia menambahkan bahwa insiden tersebut masih dalam penyelidikan.
Seorang pejabat Pentagon mengatakan, “Serangan ini terjadi di wilayah yang tidak berada di bawah kendali Presiden Suriah.”
Trump juga menyampaikan bahwa tiga tentara AS yang terluka berada dalam kondisi “baik-baik saja." Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa dua personel keamanan Suriah turut mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.