Lindswell Kwok di Asian Games Guangzhou, Tiongkok. (Yayasan Kusuma Wushu Indonesia)
Riza Aslam Khaeron • 22 December 2025 14:08
Jakarta: Lindswell Kwok, atlet wanita kelahiran tahun 1991, dianugerahi penghargaan Wonder Mom Awards 2025 dalam rangka perayaan Hari Ibu Nasional ke-97.
Wanita yang kerap disebut sebagai salah satu atlet wushu terkenal ini secara konsisten meraih medali emas dalam berbagai ajang bergengsi, termasuk SEA Games, sepanjang perjalanan kariernya.
Berikut profil singkat anak kebanggaan bangsa, sang Ratu Wushu, Lindswell Kwok.
Berdasarkan hasil penelusuran, Lindswell Kwok lahir di Binjai, Sumatera Utara, pada 24 September 1991. Ia merupakan mantan atlet wushu Indonesia yang dikenal menekuni nomor wushu taolu, khususnya taijiquan dan taijijian.
Ia adalah putri dari pasangan Tjoa Eng Hin dan Nuraini. Lindswell tumbuh dalam keluarga Tionghoa dan semula memeluk agama Buddha.
Namun, pada tahun 2015, ia memutuskan untuk menjadi mualaf dan memeluk Islam, suatu keputusan yang sempat menyita perhatian publik karena dilakukan secara pribadi dan jauh dari sorotan media.
Pada Desember 2018, Lindswell menikah dengan sesama atlet wushu nasional, Achmad Hulaefi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga orang putra, yakni Achmad Zubayr, Achmad Miqdad, dan Achmad Zayd.
Pasca pensiun, Lindswell lebih fokus pada peran barunya sebagai ibu dan tetap aktif dalam dunia olahraga dengan mendirikan klub wushu untuk pembinaan generasi muda.
| Baca Juga: Wonder Mom Awards 2025, Metro TV Rayakan Peran Ibu di Peringatan Hari Ibu Nasional |

Lindswell Kwok di Asian Games Guangzhou, Tiongkok. (Yayasan Kusuma Wushu Indonesia)
Lindswell mulai mengenal dunia wushu sejak tahun 1999, mengikuti jejak sang kakak, Iwan Kwok. Ia menunjukkan bakat luar biasa sejak dini, dan pada usia remaja telah berhasil meraih perak di kompetisi nasional junior pada tahun 2005 dan emas pada 2006.
Karier internasionalnya dimulai saat ia meraih perunggu pada World Junior Wushu Championships 2006 di Kuala Lumpur, disusul medali emas pada 2008 di Bali.
Pada 2009, ia tampil memukau di World Wushu Championships di Toronto, dengan meraih emas pada nomor taijiquan dan perunggu taijijian. Di SEA Games 2009, ia menyabet perak untuk nomor gabungan. Tahun 2010 menjadi momentum emas di World Combat Games Beijing, meskipun pada Asian Games tahun yang sama ia harus puas di posisi keenam.
Prestasinya terus berlanjut pada 2011 dengan meraih perak dan perunggu di World Wushu Championships (Ankara), serta emas SEA Games di Jakarta. Puncak produktivitas Lindswell tercatat pada 2013 saat ia meraih emas di World Games (Cali), emas ganda di Islamic Solidarity Games, dan World Combat Games.
Pada World Wushu Championships 2013, ia menambah emas dan perak, serta kembali juara di SEA Games 2013.
Tahun 2014, Lindswell meraih perak di Asian Games (Incheon), serta emas dan perunggu di World Taijiquan Championships (Dujiangyan). Pada SEA Games 2015 di Singapura, ia menyapu bersih dua nomor dan mengulang prestasi tersebut di World Wushu Championships (Jakarta). Tahun berikutnya, ia meraih dua emas di World Taijiquan Championships (Warsaw).
Di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, ia kembali meraih emas, kemudian memenangkan emas kelimanya di World Wushu Championships 2017 (Kazan). Prestasi terbesar sekaligus penutup kariernya adalah medali emas Asian Games 2018 di Jakarta–Palembang. Seusai laga, Lindswell mengumumkan pensiun dari dunia wushu karena cedera lutut yang dideritanya.
Total, Lindswell mengoleksi 21 medali emas, termasuk lima gelar juara dunia dan satu emas Asian Games. Meski telah pensiun, kontribusinya terhadap dunia olahraga tidak berhenti. Ia tetap aktif membina atlet muda melalui klub wushu yang didirikannya.