Arus Penerbangan NTB Meningkat 35 Persen Selama Periode Nataru

Mataram: Arus penerbangan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat 35 persen. Sekretaris Daerah NTB Lalu Muhammad Faozal menyebut ada 712 penerbangan dengan 60.514 penumpang dan total kargo sekitar 260 ton.

"Jumlah penerbangan meningkat signifikan hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara jumlah penumpang tumbuh sekitar 7 sampai 8 persen secara tahunan," kata Lalu dikutip dari Antara, Selasa, 23 Desember 2025. 

Faozal menuturkan rata-rata pergerakan penumpang harian berada pada kisaran 7.500 orang dengan tingkat keterisian kursi mencapai 63 hingga 70 persen. Meski kargo udara menurun sekitar 14 persen, angka tersebut masih menunjukkan pemulihan yang stabil dibanding masa pra-pandemi.
 

Puncak pergerakan penerbangan tercatat pada H-6 Natal atau 19 Desember, sedangkan puncak penumpang terjadi pada H-3 atau 22 Desember dengan jumlah penumpang mencapai 9.135 orang, tertinggi selama periode pemantauan sementara. Adapun puncak kargo terjadi pada H-5 atau 20 Desember.

Lonjakan aktivitas penumpang paling tinggi terjadi pada rentang waktu pukul 08.00–10.00 WITA dan 15.00–17.00 WITA. Periode ini menjadi masa kritis pelayanan bandara, terutama pada proses check-in, penanganan bagasi, dan transportasi lanjutan.

Pemerintah NTB mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap mematuhi aturan dan menjaga keselamatan. Mereka juga diminta mengikuti informasi resmi terkait cuaca dan transportasi selama sisa periode libur akhir tahun.


Ilustrasi. Medcom

Sejak 23 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, pemerintah daerah bersama unsur kepolisian melakukan pemantauan intensif selama pelaksanaan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pemantauan dilakukan di sejumlah titik strategis, antara lain Pos Polisi Karang Jangkong, Terminal Mandalika, Giri Menang Square, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), serta Pelabuhan Gili Mas.

Dalam rangka Operasi Lilin Rinjani 2025, Polda NTB menurunkan sekitar 1.908 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan instansi terkait. Kegiatan pengamanan berfokus kepada objek wisata unggulan, seperti Gili Trawangan, Kuta Mandalika, dan kawasan sekitarnya, serta simpul transportasi utama berupa bandara, pelabuhan, dan dermaga.