Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo melepas 1.500 personel ke Sumatra membantu penanganan bencana. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar.
Polri Berangkatkan 1.500 Personel untuk Penanggulangan Bencana di Sumatra
Kautsar Widya Prabowo • 26 December 2025 12:24
Jakarta: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberangkatkan 1.500 personel untuk mendukung penanggulangan pascabencana alam di wilayah Sumatra. Pengerahan tersebut merupakan bentuk respons cepat Korps Bhayangkara guna memperkuat upaya pemulihan di daerah terdampak.
Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Dedi Prasetyo mengatakan, ribuan personel itu disiapkan secara bertahap hingga akhir tahun 2025. Meraka akan ditempatkan di sejumlah wilayah prioritas, khususnya di Provinsi Aceh.
“Oleh karenanya perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan, total yang dipersiapkan untuk pascabencana alam di wilayah Sumatra sebanyak 1.500 personel,” ujar Dedi dalam konferensi pers usai memimpin Apel Pemberangkatan Personel Brimob Polri ke Wilayah Bencana di Aceh, di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Desember 2025.
Dedi merinci, dari total tersebut, dua batalyon atau sekitar 600 personel disiapkan sesuai permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Personel tersebut akan ditempatkan di Aceh Tamiang dan Aceh Utara.
“Dari Sumatra Selatan kita berangkatkan 100 orang, kemudian dari Banten 100 orang, DIY 100 orang, NTB 100 orang, Kalimantan Timur 100 orang, dan dari Sulawesi Selatan 100 orang,” jelas Dedi.
.jpg)
Ilustrasi polisi. Foto: Medcom.id.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa secara keseluruhan jumlah personel Polri yang terlibat dalam penanganan bencana saat ini mencapai 8.613 personel. Jumlah tersebut masih akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan.
“Kita antisipasi untuk Januari 2026 dan Februari 2026 juga sudah dihitung semuanya. Nanti kebutuhan-kebutuhan berapa yang perlu ditambah akan kita evaluasi,” ujar Dedi.
Selain pengerahan personel pengamanan dan bantuan teknis, Polri juga menurunkan dukungan kemanusiaan lainnya. Tercatat, sebanyak 43 personel tim Disaster Victim Identification (DVI) dan tenaga kesehatan dikerahkan, serta 82 personel trauma healing untuk mendukung pemulihan psikologis para korban bencana.
“Tim DVI sudah mendapatkan laporan. Dari Sumatra Utara masih ada beberapa jenazah yang terus akan kita lakukan identifikasi dengan menggunakan pendekatan DNA,” pungkas Dedi.