Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 22 December 2025 08:08
New York: Indeks saham berjangka AS sedikit naik pada Minggu malam, 21 Desember 2025, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih kuat untuk minggu baru. Kenaikan ini karena rebound pada saham teknologi dan optimisme baru seputar kecerdasan buatan mendukung sentimen.
Dilansir dari Investing.com, Senin, 22 Desember 2025, kontrak berjangka S&P 500 naik tipis 0,2 persen menjadi 6.902,0 poin, sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,3 persen menjadi 25.647,75 poin. Kontrak berjangka Dow Jones diperdagangkan 0,2 persen lebih tinggi pada 8.535,0 poin.
Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan kondisi yang tidak stabil. Indeks acuan S&P 500 naik sekitar 0,1 persen, sementara NASDAQ Composite naik sekitar 0,5 persen, dibantu oleh pemulihan saham teknologi dan semikonduktor kelas berat. Namun, Dow Jones Industrial Average turun sekitar 0,7 persen selama pekan tersebut.
Kondisi perdagangan diperkirakan akan lesu dalam beberapa hari mendatang karena pasar AS memasuki jadwal yang dipersingkat karena liburan. Wall Street akan tutup lebih awal pada hari Rabu dan tetap tutup pada hari Kamis untuk Hari Natal, faktor yang biasanya meredam volume dan dapat memperbesar fluktuasi harga.
(1).jpg)
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Saham teknologi menjadi fokus pekan lalu setelah pembuat chip Micron Technology mengeluarkan perkiraan yang kuat, yang menghidupkan kembali antusiasme untuk saham terkait AI.
Prospek tersebut membantu memulihkan kepercayaan di sektor yang baru-baru ini menghadapi tekanan karena valuasi yang terlalu tinggi, kebutuhan pendanaan yang besar, dan kekhawatiran tentang apakah pertumbuhan permintaan dapat membenarkan harga yang tinggi.
Saham Oracle Corporation melonjak minggu lalu setelah laporan bahwa TikTok telah setuju untuk menjual operasinya di AS ke usaha patungan baru, dengan Oracle diharapkan memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan infrastruktur cloud dan data. Berita tersebut mengangkat Oracle dan menambah momentum pada kenaikan saham teknologi berkapitalisasi besar.
Rebound tersebut mencerminkan kepercayaan yang berkelanjutan bahwa permintaan untuk chip canggih tetap kuat, meskipun pengawasan terhadap valuasi sektor tersebut terus berlanjut.
Pergerakan pasar yang lebih luas didukung lebih lanjut oleh data inflasi AS minggu lalu. Angka indeks harga konsumen yang relatif rendah memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat bergerak lebih cepat untuk memangkas suku bunga pada tahun 2026.
Data tersebut membantu mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih rendah, memberikan dorongan tambahan bagi pasar saham.
Investor juga mengamati perkembangan seputar transisi kepemimpinan Fed untuk mendapatkan petunjuk baru tentang prospek kebijakan.
Dengan masa jabatan Ketua Fed saat ini, Jerome Powell, yang akan berakhir pada bulan Mei dan Presiden Donald Trump melakukan wawancara dengan beberapa finalis, pasar sedang menganalisis komentar tentang suku bunga dan strategi moneter.