Nama Presiden AS Donald Trump kerap dikait-kaitkan dengan Jeffrey Epstein. (Anadolu Agency)
Membaca Epstein Files: Antara Kesaksian Korban dan Praduga Tak Bersalah
Willy Haryono • 28 December 2025 10:59
Publikasi dokumen pengadilan yang dikenal sebagai Epstein Files kembali mengguncang opini publik global. Namun redaksi menegaskan, munculnya nama dalam dokumen tidak otomatis berarti keterlibatan dalam tindak pidana. Banyak nama tercantum karena disebut dalam percakapan, kesaksian pihak ketiga, atau pernah berada di properti milik Jeffrey Epstein.
Mengacu pada dokumen rilis pengadilan dan laporan BBC Indonesia, Sabtu 27 Desember 2025, berikut poin-poin krusial Epstein Files yang perlu dibaca dengan konteks dan kehati-hatian:
1. Pangeran Andrew (Kerajaan Inggris)
Dokumen memuat kesaksian Johanna Sjoberg yang menyatakan Pangeran Andrew melakukan perabaan tidak pantas saat mereka duduk di sofa apartemen Epstein di New York pada 2001. Istana Buckingham membantah keras tuduhan tersebut, namun kesaksian ini kembali meningkatkan tekanan publik terhadap sang pangeran.2. Bill Clinton
Nama mantan Presiden Amerika Serikat ini disebut berulang kali dalam deposisi. Virginia Giuffre mengklaim pernah melihat Clinton di pulau pribadi Epstein. Namun kesaksian lain menyebut Clinton hanya menggunakan pesawat Epstein untuk kegiatan yayasan. Clinton sendiri membantah pernah mengunjungi pulau tersebut.3. Donald Trump
Trump disebut dalam konteks pergaulan sosial. Dalam dokumen, saksi menyatakan tidak pernah diminta memberikan layanan pijat kepada Trump, berbeda dengan tuduhan yang diarahkan kepada pihak lain. Tidak ada tuduhan pidana langsung terhadap Trump dalam dokumen tersebut.4. Stephen Hawking
Nama fisikawan ternama ini muncul dalam korespondensi email Epstein kepada Ghislaine Maxwell. Email tersebut berisi bantahan terhadap klaim bahwa Hawking terlibat dalam aktivitas ilegal saat menghadiri konferensi sains di pulau Epstein. Dokumen tidak memuat tuduhan langsung terhadap Hawking.5. David Copperfield
Pesulap legendaris ini disebut pernah menghadiri jamuan makan malam bersama Epstein. Johanna Sjoberg dalam deposisinya menyatakan Copperfield sempat bertanya apakah ia menyadari bahwa gadis-gadis dibayar untuk merekrut gadis lain. Tidak ada dakwaan pidana yang diarahkan kepadanya.Kehadiran Nama Bukan Bukti Kejahatan
Dokumen Epstein mengungkap mekanisme eksploitasi sistematis. Banyak korban awalnya direkrut sebagai terapis pijat dengan bayaran ratusan dolar, lalu didorong untuk merekrut korban baru melalui skema insentif, termasuk di sekolah dan ruang publik.Epstein Files bukan daftar pelaku kejahatan, melainkan kumpulan kesaksian, email, dan dokumen hukum. Penyebutan nama harus dibaca dalam konteks hukum dan tidak menggugurkan asas praduga tak bersalah.
Epstein Files dipandang sebagai dokumen sejarah yang menyakitkan. Isinya membuka gambaran bagaimana kekayaan, pengaruh, dan akses politik dapat menciptakan lapisan perlindungan terhadap kejahatan serius.
Meski Epstein meninggal di sel penjara pada 2019, publikasi dokumen ini memastikan suara para korban tetap terdengar dan fakta-fakta yang lama tersembunyi tidak lagi terkunci di balik segel pengadilan. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Apa Itu Epstein Files? Dokumen Skandal Elite Global yang Mengguncang Dunia