Soal Daya Tarik Investasi Migas, Indonesia Paling 'Bontot'

Ilustrasi. Foto: Freepik

Soal Daya Tarik Investasi Migas, Indonesia Paling 'Bontot'

Media Indonesia • 1 February 2024 20:19

Jakarta: Indonesia masih berada di urutan terbelakang dibandingkan beberapa negara Asia Pasifik yang memiliki daya tarik investasi hulu migas tinggi.
 
Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Shinta Damayanti mengatakan saat ini Indonesia masih menempati peringkat 9 dari 14 dari negara di Asia Pasifik berdasarkan hasil evaluasi IHS Market dari segi daya tarik investasi migas.
 
"Kita di rangking berdasarkan empat item, dari legal, fiscal system, oil and gas risk overall rating dan activity and success overall rating. Ini kita dinilai berdasarkan ini dan posisi kita saat ini ada di ranking 9 di South East Asia," kata dia dilansir, Media Indonesia, Kamis, 1 Februari 2024.
 
Meski demikian, menurut Shinta, peringkat kesembilan itu adalah prestasi yang kurang baik mengingat Indonesia memiliki banyak potensi dalam sektor hulu migas.
 

Baca juga: 

Sinergi Dipercaya Menjadi Kunci Investasi Hulu Migas Makin Menarik

 
Dari data IHS Market, Indonesia menduduki peringkat empat dari 14 negara di kategori activity & success.
 
"Dan harusnya sebentar lagi kita menjadi bisa peringkat dua atau peringkat pertama. Karena apa, di 2023 kita kemarin menemukan dua Giant Discovery, ini penentunya dari temuan-temuan yang kita peroleh dari eksplorasi," ujar dia.
 
Kemudian dari kategori fiscal system, Indonesia berada di peringkat 8 dari 14 negara.
 
"Jadi kita masih tarik ulur nih, masih ada insentif-insentif yang bisa diberikan tapi negara juga nggak mau rugi," ungkap dia.
 
Berikutnya, di kategori oil&gas risk, Indonesia sendiri berada di peringkat 6 dari 14 negara.
 
"Dan ini sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa enabler dalam hal menciptakan namanya komitmen kerja pasti yang kita mencari pengambilan data di open area. Open area itu area-area yang belum ada wilayah kerja, dengan adanya data harapan kita investor tertarik dan masuk," ucap dia.
 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)