Ilustrasi tanah longsor. (Medcom.id/Istimewa)
Media Indonesia • 13 November 2023 16:22
Buleleng: Memasuki musim hujan yang diperkirakan mulai pertengahan November, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mengantisipasi potensi terjadinya tanah longsor dan banjir termasuk banjir bandang serta pohon tumbang.
Melalui Surat Edaran (SE) bertanggal 6 November 2023, Penjabat Bupati Buleleng, I Ketut Lihadnyana meminta kepada instansi terkait seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan hingga camat dan kepala desa untuk siaga dalam meminimalkan berbagai risiko dari bencana tersebut.
Dalam SE tersebut, Lihadnyana meminta kepada BPBD dan instansi terkait lainnya untuk membentuk posko kesiapsiagaan di desa rawan bencana dan melakukan pemantauan yang berkelanjutan untuk mengetahui informasi peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, Lihadnyana juga meminta kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke got, saluran air, sungai, danau agar tidak terjadi penyumbatan air dari hulu ke hilir yang bisa menyebabkan banjir. Instansi ini juga diminta melakukan pembersihan saluran air bersama masyarakat agar saat musim hujan tidak terjadi banjir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Buleleng, I Gusti Bagus Rony Ariysa mengatakan selain antisipasi banjir dan tanah longsor juga mencegah terjadinya pohon tumbang dengan melakukan pemangkasan ranting dan dahan pohon yang rapuh yang berpotensi tumbang.
Dari hasil pendataan dan pemetaan di lapangan, kata Rony Ariyasa, potensi banjir terutama banjir bandang tercatat tersebar di 9 kecamatan yang meliputi 87 titik/desa, baik potensi sedang hingga tinggi.
Sementara jumlah titik/desa yang berpotensi terjadi tanah longsor terdata sebanyak 85 titik juga tersebar di 9 kecamatan.
"Potensi banjir terutama banjir bandang terdata di 87 titik dan potensi tanah longsor ada di 85 titik/desa tersebar di sembilan kecamatan," ujar Rony Ariyasa saat dihubungi Senin, 13 November 2023.