39,32 Juta Orang Bakal Mudik Menggunakan Kereta Api

Ilustrasi kereta api jarak jauh. MI

39,32 Juta Orang Bakal Mudik Menggunakan Kereta Api

Fachri Audhia Hafiez • 17 March 2024 16:12

Jakarta: Sebanyak 39,32 juta orang bakal mudik ke kampung halaman menggunakan kereta api pada musim Lebaran 2024 atau Idulfitri 1445 Hijriah. Data ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Berdasarkan jawaban responden, 20,30 persen memilih menggunakan kereta api antarkota," kata Kepala BKT Kemenhub, Robby Kurniawan, dalam konferensi pers virtual 'Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024', Minggu, 17 Maret 2024.

Robby mengatakan referensi masyarakat untuk menggunakan kereta api tinggi. Namun, lanjut dia, masih ada kendala soal keterbatasan kursi penumpang.

"Dengan adanya keterbatasan seat yang ada di kereta api tentunya ini akan memungkinkan terjadinya shifting. Baik dia menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan bus atau menggunakan sepeda motor," ucap Robby.

Sebanyak 37,51 juta atau 19,37 persen pemudik tercatat akan menggunakan bus. Pengguna mobil pribadi mencapai 35,42 persen atau 18,29 persen dan pemudik menggunakan motor 32,12 juta atau 16,07 persen.

"Kemudian adalah penggunaan mobil sewa sebesar 11,6 juta atau 6,01 persen," ujar Robby.
 

Baca Juga: 

193 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran


Pemudik yang menggunakan pesawat tercatat 10,97 juta atau 5,67 persen. Lalu, kapal penyebrangan atau ASDP sejumlah 10,65 atau 5,50 persen. Sedangkan pengguna transportasi lain berada di bawah 4 persen atau 9 juta orang ke bawah.

Kemenhub sejatinya memprediksi pemudik secara nasional pada Lebaran 2024 sebanyak 193,6 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Lebaran 2023 yang tercatat sejumlah 123,8 juta orang.

Survei BKT dilakukan secara nasional di 38 provinsi dan melibatkan 15 ribu responden pada 29 Januari hingga 29 Februari 2024. Sampel menggunakan rumus slovin dengan pengambilan melalui online.

Metode analisis menggunakan deskriptif, estimasi, dan crosssectional analisys. Margin of error dari survei tersebut mencapai 0,82 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)